Penampakan Bungker Jepang di Jalan Amanagappa, Makassar. (Foto: Kemendikbud RI).

Melihat Bungker Jepang di Jalan Amanagappa Makassar yang Mirip Botol

Publish by Redaksi on 7 August 2023

NEWS, IDenesia.id - Pemerintah kolonial Jepang, meninggalkan jejak sejarah setelah sempat menguasai Kota Makassar. Salah satu penanda bahwa mereka sempat menduduki wilayah ini adalah, keberadaan bungker. Tak banyak referensi yang menjelaskan detail tentang eksistensi bungker ini di tengah-tengah kota.

Dilansir dari buku Bangunan Bersejarah di Kota Makassar, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Makassar, Senin, 7 Agustus 2023, bungker dibangun sebagai tempat pertahanan dan pengintaian tentara Jepang yang didirikan pada tahun 1942.

Bungker ini terletak di Jalan Amanagappa, Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang, di lingkungan pemukiman penduduk. Bangunan ini berbentuk menyerupai botol. Pintu masuk ada dua, masing-masing pada bagian timur dan barat dan dibuat dari bahan campuran beton.

Menurut keterangan yang dilansir kembali dari laman Kemendikbud RI, saat ini bungker berada di tengah-tengah kompleks asrama POM. Bangunan Bungker Jepang ini dibangun pada tahun 1942 sebagai sarana pertahanan militer tentara Jepang ketika berada di Makassar (BPCB Makassar, 2013).

Oleh karena bungker tersebut sangat dekat dengan rumah dinas, maka dinding-dinding bungker pun dimanfaatkan sebagai dinding rumah. Pada dinding sisi timur dan baratnya terdapat pintu yang bentuknya menyerupai setengah trapesium dan saat ini diberi penutup berupa susunan papan kayu.

Hanya pintu barat yang berhasil diukur dan didokumentasikan karena posisinya berada di sisi jalan setapak, sedangkan di timur berada dalam pekarangan sehingga sulit untuk diakses. Pintu barat berukuran lebar 1 meter dan tinggi 1,5 meter. Di bagian depan dinding utara terdapat papan peringatan Cagar Budaya.

Kondisi dinding bungker hampir keseluruhannya dipenuhi oleh lumut, terlebih pada bagian dinding utara bungker yang telah ditumbuhi tanaman merambat yang menempel pada dinding sehingga serabut akarnya memasuki dan menembus pori-pori dinding bungker.

Selain itu, terdapat pula kolam ikan buatan, tepat di bawah papan peringatan Cagar Budaya, sehingga hal ini memicu tingginya tingkat kelembaban. Status kepemilikan tanah yang ditempati bangunan saat ini adalah milik TNI-AD. Hingga saat ini belum ada upaya pelestarian terhadap bangunan bungker ini, hanya berupa pemasangan papan larangan Cagar Budaya.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross