Pemimpin Hamas Yahya Sinwar saat konferensi pers. (Foto: AFP)

Membawa Tasbih, Yahya Sinwar Tewas Secara Terhormat dalam Pertempuran di Gaza

Publish by Redaksi on 18 October 2024

NEWS, IDenesia.id—Pemimpin Hamas Yahya Sinwar tewas secara terhormat dalam pertempuran lapangan dengan tentara Israel. Media Israel mengakui Sinwar syahid dengan mengenakan seragam militer lengkap.

Laporan itu secara langsung membantah pernyataan militer Israel sebelumnya bahwa Yahya Sinwar tewas saat bersembunyi di antara tawanan Israel di terowongan Gaza.

Sebagaimana dilansir IDenesia dari TRT World yang mengutip media Israel, Jumat, 18 Oktober 2024, pemimpin politik Hamas itu tewas dalam baku tembak selama penyerbuan tentara Israel, tanpa informasi intelijen sebelumnya.

Siaran publik resmi Israel mencatat pada hari Kamis waktu setempat bahwa gerakan konstan Sinwar menjelaskan kesiapannya untuk bertempur, karena ia bersenjata dan mengenakan perlengkapan militer.

Sebelumnya pada hari Kamis, tentara mengatakan, bekerja sama dengan badan keamanan Shin Bet, mereka melakukan lusinan operasi dalam beberapa bulan terakhir, yang membatasi pergerakan Sinwar dan akhirnya menyebabkan kematiannya.

Ditambahkan pula bahwa satu unit dari Brigade 828 menemukan dan membunuh tiga anggota Hamas selama bentrokan di Gaza selatan. Setelah menyelesaikan tes DNA, dipastikan bahwa Sinwar termasuk di antara yang tewas.

Tentara Israel mengklaim Sinwar tewas pada hari Rabu, tetapi jasadnya baru ditemukan setelah daerah itu digeledah pada hari Kamis.

Meskipun militer tidak menyebutkan lokasi kematian Sinwar, laporan media Israel menyatakan operasi itu terjadi di kota selatan Rafah.

Surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa satuan dari unit Bislach milik tentara sedang melakukan penyisiran rutin di Rafah, di mana mereka menduga ada beberapa orang di dalam sebuah gedung.

Laporan berita itu mengatakan bahwa unit itu melepaskan tembakan artileri dan tembakan gencar ke gedung itu, menewaskan tiga anggota Hamas tanpa mengetahui bahwa Sinwar ada di antara mereka.

Setelah beberapa saat, para prajurit mulai menyapu gedung itu. Dua granat dilemparkan — satu meledak, yang lain tidak, menurut surat kabar itu.

"Pasukan mundur dan mengirim pesawat nirawak, yang mendeteksi sosok yang terluka, dengan wajah tertutup, duduk di sebuah ruangan dan berusaha menjatuhkan pesawat nirawak itu dari udara dengan tongkat," jelas laporan itu.

Ketika tentara mendekati jasad para pejuang Palestina, mereka melihat bahwa salah satu dari mereka sangat mirip dengan Sinwar, kata laporan Yedioth Ahronoth. Surat kabar Haaretz menggemakan laporan Yedioth Ahronoth.

Barang-barang milik Sinwar

Saluran 12 Israel membagikan foto barang-barang milik Sinwar yang ditemukan setelah kematiannya, yang meliputi tasbih, dua buku doa kecil, paspor, peluru, senter kecil, permen mint, pemotong kuku, dan uang tunai.

Tidak ada sandera Israel bersama Sinwar, saluran tersebut melaporkan, yang bertentangan dengan klaim dari badan keamanan Israel.

Media Israel menayangkan video yang memperlihatkan Sinwar setelah kematiannya, mengenakan perlengkapan militer lengkap.

Hamas belum mengonfirmasi atau membantah klaim militer Israel mengenai kematian Sinwar.

Pada 6 Agustus, Hamas mengumumkan bahwa Sinwar dipilih untuk menggantikan Ismail Haniyeh yang terbunuh di Teheran pada 31 Juli saat ia menghadiri pelantikan presiden Iran.

Israel memandang Sinwar sebagai dalang di balik operasi Banjir Al-Aqsa, yang dilakukan oleh faksi-faksi Palestina, termasuk Hamas dan Jihad Islam, terhadap permukiman Israel dan pangkalan militer di dekat Gaza pada 7 Oktober 2023.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
Recent Videos
Google News
cropped-FAVICON-1.png
Recent News
cropped-FAVICON-1.png
Quote of the Day
cropped-FAVICON-1.png
Tag Cloud
cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross