Salman Rushdie (foto:theindependent)

Memoar Novelis Salman Rushdie akan Diterbitkan Tahun Depan

Publish by Redaksi on 12 October 2023

NEWS, IDenesia - Salman Rushdie adalah seorang novelis kelahiran India, sekaligus salah satu yang paling kontroversial. Salman Rushdie menghabiskan waktunya selama bertahun-tahun dalam persembunyian setelah Iran menyerukan umat Islam untuk membunuhnya karena tulisannya yang dianggap menistakan agama Islam, The Satanic Verses.

Tahun 2022, ia mengalami sebuah percobaan pembunuhan saat sedang mengisi sesi perkuliahan di negara bagian New York. Peristiwa ini membuat ia kehilangan penglihatan di salah satu matanya serta mempengaruhi fungsi salah satu tangannya.

Berangkat dari peristiwa ini, ia, akan menerbitkan memoar bertajuk Knife: Meditations After an Attempted Murder, dikabarkan oleh penerbit buku Penguin Random House, sebagaimana dilansir IDenesia dari Reuters, Kamis, 12 Oktober 2023.

Memoar baru Rushdie tersebut akan diterbitkan pada 16 April 2024.

"Ini adalah buku yang penting untuk saya tulis: cara untuk bertanggung jawab atas apa yang terjadi, dan untuk menjawab kekerasan dengan seni," kata Rushdie, yang penampilannya di depan umum dibatasi sejak serangan tahun lalu, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh penerbit.

Sebelumnya, Rushdie merilis sebuah novel baru, "Victory City", hampir enam bulan setelah serangan penikaman. Novelis berusia 76 tahun itu juga dianugerahi penghargaan 'Freedom to Publish' oleh British Book Awards pada bulan Mei.

Rushdie telah lama menghadapi ancaman pembunuhan terkait dengan novel keempatnya, "The Satanic Verses," yang dilarang beredar di banyak negara dengan populasi Muslim yang besar pada tahun 1988 setelah penerbitannya karena dianggap menistakan agama.

Rushdie menghabiskan waktu bertahun-tahun dalam persembunyian setelah pemimpin tertinggi Iran pada saat itu, Ayatollah Ruhollah Khomeini, mengeluarkan fatwa yang menyerukan kepada umat Islam untuk membunuhnya.

Meskipun pemerintahan pro-reformasi Iran pada saat itu, Presiden Mohammad Khatami, menjauhkan diri dari fatwa tersebut pada akhir tahun 1990-an, hadiah jutaan dolar yang menggantung di atas kepala Rushdie terus bertambah dan fatwa tersebut tidak pernah dicabut.

Pengganti Khomeini, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, pernah mengatakan bahwa fatwa terhadap Rushdie "tidak dapat dibatalkan."

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross