Tari Pa'gellu' (Foto: instagram/visit_sulsel)

Mengenal Pa’gellu’, Tarian Sukacita dari Toraja

Publish by Redaksi on 2 December 2023

NEWS, IDenesia.id - Apakah Anda pernah mendengar nama Tari Pa'gellu'? Tari Pa'gellu' adalah sebuah tarian sukacita yang dilakukan oleh gadis-gadis Toraja dengan iringan gendang dan busana khas daerahnya. Tarian ini biasa dilakukan pada upacara adat Rambu Tuka (acara syukuran) dan berbagai helatan kesyukuran lainnya seperti pentahbisan rumah dan penyambutan tamu.

Dilansir IDenesia dari laman Kemdikbud/BPNB Sulsel, Sabtu, 2 Desember 2023, pa'gellu' atau ma’gellu’ dalam bahasa setempat berarti menari dengan riang gembira sambil tangan dan badan bergoyang dengan gemulai, meliuk-liuk lenggak lenggok. Hal ini berarti tarian pa'gellu' dilakukan dengan maksud untuk menghibur hati penontonnya, ungakapan kegembiraan, dan sukacita.

Dalam sejarahnya, disebutkan bahwa Tari Pa'gellu' sudah ada sejak sebelum zaman penjajahan Belanda, namun tidak diketahui secara pasti kapan tepatnya tarian ini diciptakan.

Menurut sumber Seringjalan, dilansir IDenesia pada Sabtu, 2 Desember 2023, pada masa lalu, tarian ini digunakan sebagai simbol sukacita dalam menyambut para pahlawan yang kembali dari medan perang. Pementasannya pun hanya di kalangan terbatas dengan penari dari kalangan putri bangsawan.

Tari Pa'gellu' biasanya dibawakan secara berkelompok, mulai dari 3 sampai 7 orang atau bahkan lebih dengan hitungan ganjil, dan menampilkan 12 macam gerakan.

12 gerakan tersebut merupakan representasi dari aktivitas keseharian gadis-gadis Toraja yang membentuk suatu jalinan cerita yang terangkai dari satu gerakan ke gerakan lainnya, mulai dari kelahiran, proses menjalani kehidupan, serta bagian akhir dari babak kehidupan manusia.

Selain itu, juga terdapat gerakan yang meniru gerak-gerak hewan yang dianggap memiliki makna filosofis dan memberi pelajaran berharga bagi manusia.

Pada pementasan tarian ini, ada satu bagian yang menarik dan tidak bisa dilepaskan dari Tari Pa'gellu' sebab sudah menjadi ciri khasnya sendiri, yaitu kegiatan ma’toding, atau menyisipkan sejumlah uang kepada para penari di hiasan kepala mereka.

Ma’toding biasanya diawali oleh keluarga yang mempunyai hajatan kemudian disusul oleh para tamu undangan dan kerabat sebagai bentuk sukacita dan support mereka terhadap para penari, sekaligus sebagai simbol kekeluargaan.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross