NEWS, IDenesia.id - Indonesia memiliki segudang kekayaan kuliner dan tidak dapat disangkal bahwa di negara inilah surganya makanan enak. Tak terkecuali dengan kuliner dari bagian Timur Indonesia yang memiliki cita rasa khas sekaligus juga unik, salah satunya adalah papeda.
Tepatnya berasal dari Provinsi Maluku, papeda merupakan makanan khas Ambon yang juga dikenal ke Papua hingga ke Sulawesi Selatan.
Tidak sampai di situ, makanan serupa papeda juga dikenal hingga ke berbagai negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Brunei Darussalam, namun dengan nama yang berbeda.
Menariknya, papeda dibuat dari bahan utama berupa tepung sagu, dan merupakan makanan pokok yang lazim disantap oleh masyarakat Indonesia Timur.
Jika dilihat, cara membuat papeda sepertinya amat sangat gampang, cukup dengan mencampurkan tepung sagu dengan air panas. Namun dibalik semua itu, proses membuat adonan papeda dan kuahnya ternyata memiliki tantangan tersendiri, lho.
Sebagaimana dilansir IDenesia dari laman Indonesia Kaya, Sabtu 30 Desember 2023, diperlukan ketelitian dalam mengukur suhu air panas yang dicampurkan ke dalam adonan papeda, karena jika airnya kurang panas maka pembuatan papeda bisa berujung gagal.
Nah, setelah air panas dan tepung sagu sudah dicampur, adonan tersebut kemudian diaduk hingga rata menggunakan bambu yang dibuat seperti sumpit. Proses ini dilakukan hingga adonan menjadi kental dan siap disajikan dengan campuran ikan kuah kuning.
Ikan kuah kuning sendiri merupakan kuah olahan yang terdiri dari ikan bakar atau goreng yang dicampur ke dalam kuah rempah kecut gurih dari olahan kunyit dan jeruk nipis.
Lezatnya campuran papeda kuah kuning ini juga ditentukan dengan seberapa tepat campuran bahan yang digunakan saat membuat ikan kuah kuning itu sendiri. Lebih jelasnya, Anda bisa mendapatkan resep papeda kuah kuning yang begitu segar dan menggugah ini di berbagai situs di internet.
Setelah masakan papeda kuah kuning selesai diolah, makanan ini siap disajikan. Tapi jangan salah, mengambil papeda yang sudah mengental tadi akan sangat sulit dilakukan jika hanya menggunakan sendok biasa.
Untuk memindahkan papeda ke dalam mangkuk atau piring, orang Ambon biasa menggulung-gulung papeda menggunakan bambu yang menyerupai sumpit untuk mempermudah prosesnya.
Adapun, papeda biasanya disantap menjelang sore hari bersama keluarga di rumah. Namun, makanan ini juga tetap cocok disantap kapan saja sebagai makanan utama karena kuahnya yang segar dan papedanya yang mengenyangkan.
