Mengenang 15 Tahun Wafatnya Musisi Legendaris Indonesia Chrisye.

Mengenang 16 Tahun Wafatnya Musisi Legendaris Indonesia Chrisye

Publish by Redaksi on 30 March 2023

NEWS, IDenesia.id - Chrismansyah Rahadi atau lebih dikenal Chrisye adalah seorang sosok legendaris penyanyi Indonesia tepat pada hari ini menghembuskan napas terakhirnya yakni 30 Maret 2007 dunia permusikan Indonesia mengalami duka. Mengingat, Chrisye adalah salah satu sosok yang fenomenal sebagai penyanyi ataupun pencipta lagu di Indonesia.

Melansir Antara, penyanyi yang telah mengeluarkan sekitar 28 album rekaman ini meninggal pada usia 57 tahun akibat sakit kanker paru-paru yang dideritanya sejak lama. Chrisye, anak ke-2 dari 3 bersaudara laki-laki itu, menikah dengan G.F Damayanti Noor pada 1982 dan mempunyai keturunan Rizkia Nurannisa, Risti Nurraisa serta anak lelaki kembar Rainda Prashatya dan Randa Pramasya.

Berangkat dari hobby bermain musik, Chrisye yang lahir di Jakarta, 16 September 1949 ini, merintis kariernya di dunia musik dengan bergabung dalam Band Sabda Nada pada 1968. Sebuah band yang berdiri pada 1966, dengan formasi awalnya adalah Ponco Sutowo, Gaury Nasution, Joe-Am, Eddy, Edit, Roland dan Keenan Nasution. Akan tetapi, riwayat Sabda Nada tidak berumur panjang.

Grup ini bermetamorfosis menjadi Gipsy pada 1969, seiring dengan perubahan para personelnya Gipsy awalnya digawangi oleh Gauri Nasution (gitar), Onan (kibor), Tammy (trompet/sax), Keenan Nasution (drum), Atut Harahap (vokalis) dan Chrisye sebagai pemain bass. Pada 1971, Gipsy terbang ke New York dan menjadi homeband di Ramayana Restaurant selama kurang lebih satu tahun. Masih di New York, Chrisye sempat bergabung dengan Band The Pro's dengan para personelnya adalah Broery Marantika, Dimas Wahab, Pomo, Ronnie Makasutji dan Abadi Soesman.

The Pro's juga merupakan salah satu homeband yang mengisi acara di Ramayana Restaurant. Sekembalinya ke Indonesia, Chrisye bersama Gipsy berkolaborasi dengan Guruh Soekarno Putra, membuat album rock yang sangat luar biasa, bertajuk "Guruh Gipsy". Lewat album tersebut, mereka memadukan unsur-unsur tradisional gamelan Bali dan instrumen konvensional.

Selepas mengerjakan album tersebut, pada 1977 Chrisye memutuskan untuk bersolo karier dan menghasilkan album-album rekaman dengan materi lagu-lagu yang ditulisnya sendiri maupun oleh teman-teman dekatnya. Sebelum memulai karier sebagai penyanyi solo, pemilik nama lengkap Chrismansyah Rahadi ini pernah menempuh pendidikan arsitektur selama satu tahun.

Dengan alasan tidak betah, ia lalu berpindah haluan dan mempelajari dunia perhotelan di Akademi Perhotelan dan Kepariwisataan. Dilansir dari arsip Harian Kompas, 17 Oktober 1993, pada bidang baru ini, Chrisye hanya bertahan selama tiga tahun.

Sejumlah penghargaan juga mengiringi karier Chrisye selama ini, antara lain Juara Pertama dalam ajang Enka Song Festival pada 1986 yang diadakan oleh Fuji TV, Tokyo, Jepang. Pada 1990, Video Klip "Pergilah Kasih" menjadi Video Klip Indonesia Pertama yang ditayangkan di MTV Hongkong.

Di tingkat nasional, sejumlah penghargaan diraihnya, seperti empat Piringan Emas untuk album, Sabda Alam (2 buah), Aku Cinta Dia, Lagu Cinta (sebagai pencipta lagu) yang dibawakan oleh Vina Panduwinata. Kemudian, empat Piringan Perak untuk album Hip Hip Hura, Resesi, Metropolitan dan Sendiri.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross