NEWS, IDenesia.id - Masyarakat dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan, selalu punya cerita menarik dalam balutan tradisi untuk memperingati momen masuknya tahun baru Islam 1445 Hijriah/2023 Masehi. Salah satunya adalah di Kota Makassar. Konon, saat momen istimewa tahun baru Islam, masyarakat mulai disibukkan dengan beragam aktivitas yang penuh dengan suka cita dan riang gembira.
Semata-mata untuk merepresentasikan wujud sukur. Mulai dari pawai obor, salawatan di masjid hingga mencari dan membeli barang atau perabot rumah tangga. Namun tradisi ini belakangan sudah jarang ditemukan. Bahkan terkesan langka. IDenesia.id, mengulas beberapa momen kenangan soal tradisi masyarakat memperingat pergantian tahun dalam kalender Islam.
Pawai Obor. Di Kota Makassar dulu, setiap momen pergantian tahun baru Islam, masyarakat di beberapa tempat seperti di Kecamatan Wajo dan Bontoala, kerap menggelar pawai obor. Mereka berkeliling hingga ke lorong-lorong memegangi obor sembari bersalawat untuk mengingat dan mensukuri nikmat masuknya tahun baru Islam. Biasanya, remaja masjid hingga anak-anak paling semangat untuk ikut pawai obor ini.
Salawatan berjemaah di masjid. Selain pawai obor, masyarakat di Makassar juga biasanya memperingati pergantian tahun baru Islam dengan melangsungkan salat berjemaah di dalam masjid. Salawat yang berkumandang melalui pengeras suara di masjid ini menambah kesan dan momen bahagia untuk mengingat dan bersukur atas nikmat yang diberikan pemilik alam semesta, Allah SWT karena masih bisa menikmati pergantian tahun dalam Islam.
Khatam atau menamatkan Al-Quran. Di lingkungan masjid atau di tempat-tempat pengajian pada umumnya di lingkungan masyarakat, biasanya bila momen tahun baru Islam, santri diminta untuk menyelesaikan atau menamatkan bacaan Al-Qurannya. Momen berharga ini biasanya dibarengi dengan proses wisuda bagi mereka yang telah dianggap atau dinyatakan telah khatam.
Belanja perabot rumah tangga. Nah, tradisi unik untuk memperingati tahun baru Islam yang satu ini, kebanyakan digandrungi oleh para wanita. Apalagi bagi mereka yang sudah berumahtangga. Beberapa perabot yang paling laku dipasaran seperti baskom, timba, ember hingga perlengkapan dapur lainnya. Sebagian besar masyarakat khususnya di Kota Makassar berpendapat bahwa, aktivitas ini sebagai wujud sukur sekaligus berharap supaya rejeki tak berhenti mengalir.
