Menurut studi dari Deepasri Prasad dan Wilma A Bainbridge dalam jurnal yang dipublikasikan Psychological Science, Mandela Effect berasal dari hasil ingatan palsu otak kita.

Mengingat Sesuatu yang Tidak Pernah Terjadi Disebut Mandela Effect, Ini Penjelasan Para Ahli

Publish by Redaksi on 25 February 2023

NEWS, IDenesia.id - menurut studi dari Deepasri Prasad dan Wilma A Bainbridge dalam jurnal yang dipublikasikan Psychological Science, Mandela Effect berasal dari hasil ingatan palsu otak kita. Menariknya, hal itu tidak hanya terjadi pada kita saja, tetapi oleh orang lain juga. Jadi, tidak heran kalau kita sama-sama salah menebak ekor Pikachu berwarna hitam.

Perlu diketahui, kapasitas otak kita itu besar banget. Mengutip dari Kok Bisa, otak kita punya kapasitas sebesar 2,5 juta gigabyte. Meski begitu, tidak semua ingatan kita dapat dipercaya.

Ingatan kita bukan seperti video yang bakal tetap sama memutar setiap adegan atau peristiwa. Ingatan kita bisa berubah karena dipengaruhi banyak hal, seperti peristiwa aktual, keyakinan, emosi, dan ekspektasi.

Masih ingat Fiona Broome pencetus Mandela Effect? Ketika membagikan ingatan palsunya mengenai wafatnya Nelson Mandela kepada orang lain, dia terkejut kalau orang lain ternyata mengingat peristiwa yang sama. Padahal, itu tidak pernah terjadi.

Pengaruh ini tidak hanya datang dari diri sendiri, lho, tetapi juga dari orang lain melalui pendapat dan sugesti. Misalkan orang lain memberikan pendapat berupa ingatan palsunya, kemudian kita setuju dan secara tidak sadar memasukkan itu ke dalam ingatan kita sendiri.

Begitu pula kalau banyak orang membaca berita palsu atau informasi salah tentang suatu peristiwa. Secara tidak sadar, mereka akan sama-sama membentuk ingatan palsu tersebut.

Pengalaman dan pengetahuan masa lalu berperan dalam membangun ingatan. Dua poin itu menjadi kerangka dan mengisi celah yang hilang.

Otak berusaha mengingat detail peristiwa, tetapi karena terbatasnya kemampuan, bagian kejadian yang hilang diisi oleh ingatan yang tidak pernah terjadi.

Kita pasti pernah begitu yakin terhadap suatu peristiwa. Misalkan, Kawan percaya waktu kecil pernah berpisah dengan ibu di mal. Namun, ternyata peristiwa itu tidak pernah terjadi. Hanya saja emosi dan keyakinan membentuk ingatan Kawan bahwa peristiwa itu benar-benar terjadi. Jadi, faktor sosial dan psikologis dapat memengaruhi manusia membentuk ingatan palsu yang sama.

Pernah menonton film Disney berjudul Snow White and The Seven Dwards? Mantra terkenal yang diucapkan sang putri berbunyi Mirror, Mirror on the Wall. Kalau Kawan percaya ini, berarti ikut terkena Mandela Effect.

Nyatanya, sang putri tidak pernah mengucapkan matra tersebut, melainkan sang ratu. Bunyi mantra tersebut juga bukan Mirror, Mirror on the Wall, melainkan Magic Mirror on the Wall.

Kalau rata-rata jawabannya salah, sudah saatnya Kawan menghindari pengaruh Mandela Effect. Bagaimana caranya?

Tanamkan rasa skeptis terhadap ingatan kita. Jangan telah mentah-mentah informasi yang kita terima. Cari berbagai sumber informasi untuk memverifikasi fakta. Melalui cara tersebut, Kawan dapat meminimalkan Mandela Effect dalam ingatan.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross