NEWS, IDenesia.id - Meta Platforms (META.O) mengatakan pada hari Selasa lalu, bahwa mereka akan memberi para peneliti akses ke komponen-komponen model kecerdasan buatan "mirip manusia" baru yang katanya dapat menganalisis dan menyelesaikan gambar yang belum selesai dengan lebih akurat daripada model yang ada.
Model tersebut, I-JEPA, menggunakan pengetahuan latar belakang tentang dunia untuk mengisi bagian gambar yang hilang, daripada hanya melihat piksel terdekat seperti model AI generatif lainnya, kata perusahaan itu. Disadur IDenesia.id dari laman Reuters, Rabu 14 Juni 2023.
Pendekatan tersebut menggabungkan jenis penalaran seperti manusia yang dianjurkan oleh ilmuwan AI terkemuka Meta, Yann LeCun, dan membantu teknologi ini untuk menghindari kesalahan yang biasa terjadi pada gambar yang dihasilkan oleh AI, seperti tangan dengan jari-jari ekstra, katanya.
Meta, yang memiliki Facebook dan Instagram, adalah penerbit yang produktif dalam penelitian AI yang bersumber dari sumber terbuka melalui laboratorium penelitian internal. Kepala Eksekutif Mark Zuckerberg mengatakan bahwa berbagi model yang dikembangkan oleh para peneliti Meta dapat membantu perusahaan dengan memacu inovasi, menemukan celah keamanan, dan menurunkan biaya.
"Bagi kami, akan jauh lebih baik jika industri menstandarkan alat dasar yang kami gunakan dan dengan demikian kami dapat mengambil manfaat dari peningkatan yang dilakukan pihak lain," katanya kepada para investor pada bulan April.
Para eksekutif perusahaan telah mengabaikan peringatan dari pihak lain di industri ini tentang potensi bahaya dari teknologi tersebut, dan menolak untuk menandatangani pernyataan bulan lalu yang didukung oleh para eksekutif puncak dari OpenAI, DeepMind, Microsoft (MSFT.O), dan Google (GOOGL.O) yang menyamakan risikonya dengan pandemi dan perang.
Yann LeCun, yang dianggap sebagai salah satu "bapak AI", telah mencerca "doomerisme AI" dan berpendapat bahwa ia mendukung untuk membangun pemeriksaan keamanan ke dalam sistem AI.
Meta juga mulai memasukkan fitur AI generatif ke dalam produk konsumennya, seperti alat iklan yang dapat membuat latar belakang gambar dan produk Instagram yang dapat memodifikasi foto pengguna, keduanya berdasarkan petunjuk teks.
