Ilustrasi kapal layar San Jose (Foto: National Maritime Museum London)

Misteri Harta Karun Senilai Rp300 Triliun di Sebuah Kapal Karam di Kolombia 

Publish by Redaksi on 21 November 2023

NEWS, IDenesia.id - Misteri kapal San Jose yang karam lebih dari 300 tahun lalu masih saja belum terungkap sepenuhnya. Presiden Kolombia, Gustavo Petro, bahkan memasukkan penemuan kapal ini sebagai target yang harus diselesaikannya sebelum masa jabatannya berakhir pada 2026 mendatang.

Presiden Petro telah secara aktif mencari kapal karam San Jose yang dikabarkan menyimpan harta karun senilai hingga $20 miliar atau lebih dari Rp300 triliun, yang konon terletak di lepas pantai Cartagena, Kolombia

San Jose adalah kapal layar Spanyol yang kembali dari Panama setelah para awak kapal menyita harta karun berupa emas, perak, dan perhiasan, ketika disergap oleh Angkatan Laut Inggris pada tahun 1708 saat Perang Penerus Spanyol masih berlangsung saat itu.

Kapal ini masih menjadi sebuah legenda bahkan hingga saat ini. Disadur IDenesia dari laman New York Times, Selasa, 21 November 2023, beberapa ahli mengatakan bahwa jumlah Rp300 triliun itu sangat berlebihan.

Namun, mitos tentang San José telah mendorong pemerintah Kolombia untuk merahasiakan lokasi pasti kapal karam itu demi keamanan nasional.

Juan David Correa, Menteri Kebudayaan Kolombia, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa pemerintah berencana untuk membuka proses pelelangan tender pengangkatan kapal pada tiga hingga empat bulan mendatang. Pemerintah juga mempertimbangkan untuk membangun sebuah museum dan laboratorium terkait kapal San Jose ini.

"Kita harus berhenti menganggap ini sebagai harta karun. Ini bukan harta karun dalam pengertian abad ke-19, (San Jose) adalah warisan arkeologi yang terendam dan memiliki nilai budaya dan arti penting bagi Kolombia," kata Correa.

 

Konflik Harta Karun San Jose

Bukan harta karun namanya jika tidak menimbulkan berbagai polemik serta konflik antara pihak-pihak yang mengklaim berhak atas San Jose dan isinya.

Beberapa arkeolog dan sejarawan, salah satunya yaitu arkeolog kelautan yang berbasis di Bogota, Ricardo Borrero, mengecam upaya pengangkatan kapal tersebut, dengan alasan bahwa upaya ini hanya akan menimbulkan lebih banyak kerugian daripada manfaat.

Di sisi lain, berbagai pihak, termasuk Kolombia dan Spanyol, telah mengklaim San José dan isinya. Adapun kelompok-kelompok adat dan keturunan lokal komunitas Afro-Karibia berpendapat bahwa mereka berhak atas sejumlah kompensasi karena nenek moyang merekalah yang menambang harta karun tersebut.

Sebelumnya pada tahun 1981, perusahaan AS, Sea Search Armada, menyatakan bahwa mereka telah menemukan koordinat lokasi karamnya San Jose dan mencoba bekerja sama dengan pemerintah Kolombia untuk mengambil kapal tersebut dengan membagi harta karun itu 50-50, namun hal ini juga tidak kunjung berhasil.

Malah, pada tahun 2020, perusahaan tersebut menggugat perubahan undang-undang Kolombia yang menyatakan “kepemilikan San Jose dan isinya secara sepihak”, buntut dari semakin dalamnya konflik sejak tahun 2015 saat pemerintah Kolombia mengaku menemukan koordinat asli San Jose, berbeda dengan yang sebelumnya ditemukan oleh perusahaan AS tersebut.

Adapun arkeolog Ricardo Borrero termasuk dalam daftar peneliti yang percaya bahwa harta karun San Jose itu "terlalu dibesar-besarkan", dengan memperhatikan kapal kembaran San Jose, San Joaquín, yang berlayar di dekatnya sebelum San Jose karam dan memiliki harta karun yang "tidak begitu banyak" di dalamnya.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross