NEWS, IDenesia.id—Masa depan Harry Maguire tak menentu di Manchester United. Beredar kabar, sang bek akan dijual murah di bursa transfer Januari.
Menurut laporan terbaru dari The Daily Star, Manchester United siap berpisah dengan Harry Maguire hanya dengan harga £10 juta atau sekitar Rp203 miliar
Itu mencerminkan penurunan dramatis dalam nilai pasar pemain tersebut. Pasalnya, ia direkrut dengan biaya rekor dunia sebesar £80 juta atau sekitar Rp1,6 triliun pada tahun 2019.
Sebagaimana dilansir IDenesia dari EPL Index, Minggu, 13 Oktober 2024, penurunan nilai ini disebabkan penampilan Maguire di bawah manajer Erik ten Hag. Meskipun menjadi pemain reguler di musim-musim sebelumnya, sejak dua tahun lalu ia mulai sering absen karena keputusan strategis dan cedera yang berulang. Keputusan untuk mencopot jabatan kaptennya tahun lalu merupakan pertanda kuat berkurangnya peran eks pemain Leicester City itu dalam skuat.
Karier Harry Maguire di Manchester United belakangan ini diwarnai oleh masalah cedera yang terus-menerus, yang secara signifikan membatasi waktu bermainnya. Musim lalu, ia hanya bermain sebagai starter sebanyak 18 kali di Premier League karena cedera pangkal paha dan otot. Cedera juga membuatnya absen di Euro 2024.
Baru-baru ini, Maguire kembali mengalami cedera kaki, yang sekali lagi membuatnya absen, menimbulkan keraguan lebih lanjut mengenai kontribusinya bagi Setan Merah.
Perombakan taktik Erik ten Hag semakin memperumit posisi Maguire di klub. Dengan pembelian Matthias de Ligt dari Bayern Munich seharga £50 juta, Ten Hag dengan jelas mengisyaratkan preferensinya untuk formasi pertahanan yang berbeda. Integrasi De Ligt ke dalam tim, bersama bek tengah lain yang tersedia, membuat Maguire semakin sulit bermain.
Meskipun terjadi penurunan tajam dalam valuasi pasarnya dan tempatnya yang tidak pasti dalam skuat, Manchester United memiliki opsi perpanjangan satu tahun untuk kontrak Maguire. Keputusan yang akan diambil pada bulan Januari—untuk menjualnya dengan risiko rugi besar atau memperpanjang kontraknya dengan harapan mendapat tawaran yang lebih baik di kemudian hari—menimbulkan dilema strategis yang signifikan.
Keputusan ini kemungkinan akan bergema tidak hanya di dalam klub tetapi juga di seluruh lanskap sepak bola yang lebih luas. Karena apa yang terjadi pada Maguire mencerminkan kenyataan pahit manajemen sepak bola di mana valuasi pemain dapat berfluktuasi dengan cepat berdasarkan performa dan kebugarannya.
