NEWS, IDenesia.id - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan mengatensi kasus pria yang tewas namun tak diurus oleh keluarga. Kasus itu sempat viral di media sosial akhir pekan kemarin. Menurut Sekretaris Umum MUI Sulsel Prof Muammar Bakry, jenazah orang meninggal seharusnya diurus oleh orang terdekat.

Utamanya keluarga. “Ya berdosa. Berdosa keluarganya, kemudian orang yang dekat di situ, tetangga. Jadi, kalau tidak ada yang urus ya yang paling berdosa itu keluarganya, kemudian tetangganya,” kata Muammar dilansir dari laman resmi MUI Sulsel, Selasa, 1 Agustus 2023.

MUI Sulsel mendapat informasi dari media massa soal temuan jenazah di BTN Hartaco Indah, Kecamatan Tamalate, Sabtu, 29 Juli 2023. Polisi sudah mengidentifikasi jenazah berinisial DL hingga menghubungi pihak keluarga. Namun keluarga jenazah menolak untuk mengurus proses pemakaman.

Mereka berdalih DL punya sakit infeksi. Muammar mengungkapkan, ketetapan hukum itu telah diatur dalam Islam dan sifatnya wajib untuk dilaksanakan. Terlebih lagi, keluarga merupakan orang terdekat yang paling utama dalam mengurus jenazah.

“Hukumnya fardhu kifayah itu mengurus jenazah. Yang paling utama (mengurus) itu keluarga dulu, baru tetangga. Kalau tidak diurus tetangga berarti kelurahan. Pak Lurah yang berdosa, Pak Lurah tidak turun berarti Pak Camat yang berdosa, Pak Camat tidak turun berarti Pak Wali Kota. Begitu,” lanjutnya.

Informasi terakhir yang diperoleh MUI, pihak kepolisian saat itu juga, telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan pemerintah setempat untuk mengurus seluruh proses pemakaman jenazah.