NEWS, IDenesia.id - Museum Kota Makassar, nama yang mencerminkan sejarah dan keberagaman kota ini. Bangunan megah, semula berfungsi sebagai kantor Gemeente Makassar (Kota Besar) pada era kolonial Belanda. Kini, penuh dengan cerita dan memegang peranan penting sebagai penjaga kenangan masa lampau.
Gedung yang terletak di Jalan Balai Kota ini, sekarang digunakan sebagai Museum Kota Makassar yang pada awal pembangunannya diperuntukkan sebagai kantor Pemerintah "Gemeente Makassar". Bangunan kantor wali kota (Gemeente), tersebut merupakan bangunan kantor wali kota pertama di luar Benteng Rotterdam (Fort Rotterdam).
Dilansir dalam buku Bangunan Bersejarah di Kota Makassar, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Makassar, Kamis, 27 Juli 2023, bangunan yang difungsikan pertama sebagai kantor Gemeente Makassar, adalah bangunan yang sekarang digunakan oleh Kantor Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala.
Yakni ruang Kepala Kantor, Kepala Subbag Tata Usaha dan Keuangan. Gedung Gemeente Makassar yang sekarang dikenal dengan Museum Kota Makassar, mulai dibangun pada tahun 1906 bersamaan dengan peningkatan status Makassar sebagai Gemeente (Kota Besar). Gedung itu selesai dibangun dan diresmikan penggunaannya oleh Wali Kota I Gemeente Makassar yang berkebangsaan Belanda, yakni J.E. Danbrink pada tahun 1918.
Gedung tersebut, selanjutnya menjadi lambang keberadaan Kota Makassar dan tempat para pemimpin kota menjalankan kebijakannya. Bangunan tersebut digunakan sebagai kantor wali kota hingga akhir kekuasaan pemerintah Belanda pada tahun 1942.
Pada masa kemerdekaan, gedung yang sejak awal dibangun sebagai kantor wali kota tetap difungsikan sebagai Kantor Wali Kota Makassar. Seiring dengan pergantian jabatan wali kota, dalam masa pemerintahan Suwahyo sebagai Wali Kotamadya Ujung Pandang, kantor wali kota dipindahkan ke kantor yang sebelumnya kantor Gubernur Celebes (bangunan aslinya).
Kantor Gubernur dipindahkan ke Jalan Urip Sumoharjo sampai sekarang, sedangkan gedung yang dulunya sebagai kantor wali kota, kantor Dinas-dinas kota kemudian difungsikan sebagai Museum Kota yang sekarang dikenal sebagai Museum Kota Makassar.
