NEWS, IDenesia.id – Setelah ‘beristirahat’ hampir tiga tahun lamanya, perhelatan Musik Hutan akhirnya kembali digelar tahun ini. Even yang memadukan seni, kreatifitas, semangat, independensi dan kecintaan terhadap alam semesta itu rencananya akan dihelat di Bengkasaile, Desa Manimbahoi, Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa, 9-11 September 2022.

Di Musik Hutan tahun ini, warga Musik Hutan (sebutan untuk para pengunjung setia Musik Hutan) akan disuguhkan dengan beragam pertunjukan. Diantaranya; Tari, fashion show, stand up comedy, kelas pestisida nabati, kelas upcycle; kelas handcraft kuli, kayu dan recin.

Kepada IDenesia.id, Boby Fajar Purna, salah seorang inisiator Musik Hutan mengaku bahwa pelaksanaan Musik Hutan tahun ini merupakan perhelatan yang paling kompleks dari seluruh pelaksanaan Musik Hutan sebelumnya. “Tujuan kami adalah membuka satu lagi titik wisata camp baru di Kabupaten Gowa melalui Musik Hutan," terang alumni Fakultas Ekonomi Unhas yang lebih sering disapa ‘Bobay’ itu.

Menurutnya, persiapan pelaksanaan event yang kerap dinantikan ini mereka mulai sejak 7 desember 2021 silam. Awalnya Bobay dan rekan-rekannya memilih Desa Wanuawaru di Mallawa, Maros sebagai lokasi pelaksanaan. “Kami lakukan observasi hingga bulan Mei 2022 dan akhirnya kami putuskan untuk pindah karena keterbatasan kami,” terangnya, Senin, 29 Agustus 2022.

Bergerak dari Maros, Bobay dan rekan-rekannya pun mengaku melanjutkan survei lokasi ke wilayah Kabupaten Gowa. “Kami menemukan lokasi Bengkasaile di Desa Manimbahoi setelah dua hari survei di Kecamatan Parigi. Dan akhirnya kami memutuskan untuk Musik Hutan 2022 digelar di Bengkasaile,” jelas pecinta alam yang tergabung di Wahana Trisula ini.

Musik Hutan pertama kali digelar pada tahun 2014. Setelah vakum pada tahun 2019 hingga 2021, tahun ini akhirnya para warga Musik Hutan bisa kembali melepas rindu mereka dengan sajian hiburan menarik di tengah teduhnya hutan.