Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda (Foto: IDenesia.id)

Pacu Sektor Perikanan Sulsel, BI Dorong Pemanfaatan Cold Chain

Publish by Redaksi on 29 February 2024

NEWS, IDenesia.id - Dalam rangka meningkatkan kinerja sektor perikanan di Sulawesi Selatan. Kantor Perwakilan BI Provinsi Sulawesi Selatan mendorong optimalisasi pemanfaatan rantai dingin (cold chain) produk perikanan tangkap.

Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, mengatakan, dalam rangka melaksanakan peran dan tugasnya sebagai advisor pemerintah di daerah. Pihaknya melakukan riset mengenai isu-isu strategis di bidang ekonomi, tujuannya untuk memberikan rekomendasi dan dukungan formulasi kebijakan kepada pemerintah dan stakeholders di daerah yang berbasis pada kajian akademis (Research Based Policy).

Salah satu riset yang dilakukan yaitu optimalisasi pemanfaatan cold chain produk perikanan tangkap di Sulawesi Selatan. Riset tersebut merupakan hasil kerja sama (joint research) antara BI Sulsel dengan Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (SB IPB). Tujuannya untuk memberikan pemahaman dan kesadaran kepada stakeholders di daerah terkait strategi dalam pembangunan ekonomi daerah.

"Khususnya dalam meningkatkan kinerja sektor perikanan melalui optimalisasi cold chain," katanya, Kamis, 29 Februari 2024.

Menurutnya, riset optimalisasi pemanfaatan cold chain produk perikanan tangkap di Sulsel ini dilakukan dengan melihat potensi sumber daya perikanan yang sangat besar. Apalagi, sektor perikanan juga memiliki peran yang besar dalam perekonomian Sulawesi Selatan.

Secara data PDRB Sulawesi Selatan periode 2022, peran sub sektor perikanan merupakan yang terbesar terhadap total PDRB sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yaitu sebesar 39,3 persen.

Kemudian, disusul oleh sub sektor tanaman pangan sebesar 29,9 persen. Adapun terkait perkembangan kondisi ekonomi terkini, masih dihadapi dengan sejumlah tantangan, baik dari kondisi ekonomi global maupun domestik.

Lanjut Rizki, dari sisi perekonomian domestik, pertumbuhan ekonomi Sulsel di triwulan I-2024 diperkirakan tumbuh pada rentang 4,1 persen hingga 4,9 persen year of year (yoy). Kondisi tersebut meningkat dibandingkan triwulan IV-2023 sebesar 3,79 persen (yoy).

Sumber pertumbuhan terutama diperkirakan berasal dari peningkatan kinerja sub sektor perikanan, aktivitas kampanye dan Pemilu 2024 serta adanya HBKN Ramadan yang lebih panjang.

Sementara dari sisi perkembangan harga, inflasi Sulsel pada Januari 2024 secara tahunan tercatat sebesar 2,38 persen (yoy), lebih rendah dari akhir 2023 dan masih terkendali pada rentang sasaran inflasi nasional 2.5±1 persen di 2024.

"Komoditi penyumbang inflasi pada Januari 2024 bersumber dari kenaikan harga tomat, bawang merah, ikan-ikanan, udang basah, bawang putih, dan cumi," ujarnya.

Sementara, Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Pemerintah Provinsi Sulsel, Muhammad Ichsan Mustari, menyambut baik upaya BI Sulsel bersinergi dengan pemerintah daerah untuk menyelesaikan sejumlah permasalahan terkait pengembangan ekonomi dengan memberikan rekomendasi kebijakan yang berbasis riset (research-based policy).

"Adanya riset mengenai rantai pasok dingin ini, tentunya diharapkan dapat dimanfaatkan Pemprov Sulsel serta stakeholders terkait untuk mendorong pertumbuhan sektor perikanan melalui pengembangan infrastruktur rantai pasok dingin yang lebih optimal," katanya.

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross