NEWS, IDenesia.id - Kekeringan terburuk selama satu abad terakhir di sepanjang wilayah Sungai Amazon mengungkap pahatan purba yang selama ini tersembunyi. Pahatan batu dari 2.000 tahun lalu muncul di sepanjang wilayah tersebut sejak permukaan air turun belakangan ini.

Beberapa pahatan tersebut memang telah diketahui sebelumnya, namun dengan kekeringan yang melanda, kini ada lebih banyak variasi pahatan yang dapat membantu para peneliti menelusuri asal-usulnya.

Pertama kali ditemukan pada tahun 2010, pahatan tersebut berada di Ponto das Lajes, dekat pertemuan sungai Rio Negro dan Solimoes, Manaus, negara bagian Amazonas, Brasil.

Kekeringan tahun ini disebut-sebut merupakan yang terparah, menyebabkan permukaan air Rio Negro turun hingga 15 meter sejak bulan Juli lalu, hingga memperlihatkan hamparan bebatuan dan pasir yang sangat luas, meskipun sebelumnya, wilayah tersebut tidak memiliki area pantai.

Bersama dengan pahatan, ditemukan pula patung wajah manusia yang terpahat di batu, keberadaan artefak in menjadi saksi masa prasejarah di wilayah Sungai Amazon.

"Ukiran-ukiran tersebut berasal dari masa prasejarah, atau prakolonial. Kami tidak dapat menentukan tanggal pastinya, tetapi berdasarkan bukti pendudukan manusia di daerah tersebut, kami percaya bahwa ukiran-ukiran tersebut berusia sekitar 1.000 hingga 2.000 tahun," ujar arkeolog Jaime de Santana Oliviera dari National Historic and Artistic Heritage Institute (IPHAN) dalam sebuah wawancara, disadur IDenesia.id dari Reuters, Rabu, 25 Oktober 2023.

Salah satu area bebatuan itu menunjukkan lekukan-lekukan halus yang diperkirakan merupakan tempat penduduk asli mengasah panah dan tombak mereka di masa lalu, jauh sebelum orang Eropa tiba di wilayah tersebut.