NEWS, IDenesia.id — Pria bersenjata yang mencoba menembak wajah Wakil Presiden Argentina Cristina Kirchner secara resmi didakwa dengan percobaan pembunuhan. Dakwaan sama juga diberikan pada pacarnya.
Fernando Sabag Montiel, 35, dalam rekaman video yang viral terlihat menodongkan pistol ke Kirchner dari jarak dekat ketika dia menyapa para pendukung di luar rumahnya pada 1 September. Namun, senjata Montiel macet dan tidak meledak.
Belum diketahui secara pasti alasan percobaan pembunuhan itu. Dia langsung ditangkap setelah kejadian itu sementara pacarnya Brenda Uliarte, 23, ditangkap tiga hari kemudian.
Menurut dokumen pengadilan yang dilihat oleh AFP sebagaimana disadur IDenesia.id dari malaymail.com, Jumat, 16 September 2022, hakim yang memimpin kasus tersebut, Maria Capuchetti, mengeluarkan dakwaan percobaan pembunuhan berat dengan perencanaan sebelumnya. Montiel dan Uliarte akan tetap berada dalam tahanan polisi untuk menunggu proses hokum selanjutnya.
Selain pasangan kekasih itu, dua kenalan mereka, Agustina Diaz, 21, dan Gabriel Carrizo, 27 – juga ditangkap awal pekan ini. Namun, Hakim Capuchetti belum mengeluarkan dakwaan terhadap mereka.
Pihak berwenang telah mengatakan sebelumnya bahwa ada bukti perencanaan dan kesepakatan sebelumnya antara Montiel dan Uliarte, meskipun motif mereka belum jelas.
Investigasi didasarkan terutama pada analisis akun media sosial, komputer, dan telepon tersangka. Mereka memberi perhatian khusus pada fakta bahwa pendukung Kirchner berkumpul di dekat rumahnya setiap malam.
“Ini dipelajari secara rinci oleh kedua terdakwa untuk memilih waktu yang tepat untuk menyerang,” kata Capuchetti.
Meski pasangan ini belum terbukti radikal secara politik, Montiel memang memiliki tato simbol neo-Nazi. Uliarte juga menunjukkan permusuhan yang jelas terhadap Kirchner di media sosial.
Cristina Kirchner merupakan mantan presiden yang kini berusia 69 tahun. Sebelumnya, ia juga adalah ibu negara. Ia memiliki basis pendukung setia.
Sehari setelah serangan itu, puluhan ribu orang berdemonstrasi di beberapa kota di Argentina untuk menunjukkan dukungannya. Cristina Kirchner yang berbicara di depan umum untuk pertama kalinya sejak upaya pembunuhan itu, kemarin, mengatakan dia merasa dirinya masih hidup berkat Tuhan.
Dia juga mengatakan bahwa Paus Fransiskus, yang adalah orang Argentina telah meneleponnya setelah serangan itu untuk menyatakan dukungannya.
