NEWS, IDenesia.id - Sejumlah pedagang di beberapa pasar di Makassar mulai kesulitan memperoleh stok beras imbas dari kemarau panjang akibat fenomena El Nino. Para pedagang terpaksa membeli beras dari pedagang lain yang memiliki stok beras melimpah.

“Bapak juga biasa ambil ji di pedagang sebelah ji itu, yang di depan,” kata pedagang beras di Pasar Toddopuli, Taufik kepada IDenesia.id, saat ditemui di lapaknya, Senin 18 September 2023. 

Sulitnya pedagang memperoleh beras dari supplier tidak luput dari berkurangnya stok beras dalam negeri akibat berakhirnya masa panen. Ditambah lagi dengan penurunan produksi karena efek El Nino.

Taufik mengatakan, menurunnya stok berdampak pada harga beras yang tiap pekannya melonjak naik. Seperti halnya beras jenis medium yang kini mencapai Rp13.000 per liter. Padahal sebelumnya hanya berada di kisaran Rp12.000. 

Sementara itu lanjut Taufik, untuk beras kualitas premium juga mengalami kenaikan. Harga inipun diprediksi semakin naik dampak dari kemarau berkepanjangan. “Yang paling mahal itu harga Rp14.000 yang premium itu, naik Rp1.000 semua,” pungkasnya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebelumnya mengakui bahwa El Nino berdampak ke sektor pangan. Kondisi ini juga memicu inflasi di daerah, termasuk Sulsel. Syahrul bilang, secara nasional, ketersediaan 12 pangan pokok Januari hingga Desember 2023 mencukupi.

Ada beberapa komoditas pangan yang perlu diimpor, seperti kedelai, bawang putih, daging sapi, kerbau, dan gula kristal putih. Produksi beras dari dalam negeri mencukupi kata SYL cukup, namun impor dilakukan untuk memperkuat cadangan beras pemerintah. 

“Untuk stabilisasi harga dalam pengendalian inflasi, perlu dilakukan penguatan logistik dan distribusi pasokan dari daerah surplus ke daerah defisit. Akhirnya, saya berharap agar Pemprov Sulsel beserta jajarannya selalu menjadi yang terdepan dalam mendukung penyediaan pangan di Indonesia,” harap Mentan SYL. 

Penulis: Alfiandis