Adilson Silva dan sejumlah pemain PSM Makassar saat berselebrasi. (Foto: Twitter PSM Makassar).

Peluang PSM Makassar Pertahankan Gelar Juara Liga 1 Musim Ini, Begini Syaratnya

Publish by Redaksi on 4 January 2024

NEWS, IDenesia.id - Peraih gelar juara Liga 1 musim 2022-2023, PSM Makassar dalam kondisi terpuruk musim ini. Kutukan juara bertahan yang performanya merosot pada musim berikutnya seolah menjadi mitos bagi sepak bola Indonesia usai PSM merasakan hal itu pada kompetisi Liga 1 musim 2023-2024.

Hingga pekan ke-23 Liga 1 musim 2023-2024, Pasukan Ramang masih bertahan di peringkat ke-11 dengan mengoleksi 29 poin dari 7 kemenangan, 8 kali imbang, 8 kali kalah. Jauh berbeda ketika meraih trofi Liga 1 musim lalu dengan mengoleksi 75 poin dari 22 kemenangan, 9 kali imbang dan hanya merasakan 3 kekalahan.

Dengan materi pemain dan pelatih yang tidak banyak berubah, seharusnya tim besutan Bernardo Tavares bisa tampil perkasa seperti musim sebelumnya. Namun permasalahan internal dan eksternal klub mengganggu langkah Pasukan Ramang musim ini.

Meski demikian, kesempatan bagi PSM Makassar bersaing dalam perebutan gelar juara musim ini sepenuhnya belum tertutup. Juku Eja masih berkesempatan peluang dengan berbagai syarat. 

Pertama, stabilitas internal tim menjadi kunci. Tim juara biasanya dihadapkan pada lonjakan biaya untuk musim berikutnya, dengan pelatih dan pemain berkontribusi besar menuntut kenaikan gaji dalam kontrak baru mereka.

Meskipun CEO Sadikin Aksa sudah menyatakan bahwa kenaikan nilai kontrak bukanlah masalah, akan tetapi pengeluaran tim meningkat tidak dibarengi dengan keseimbangan antara biaya operasional dan pendapatan.

Terlebih lagi, sebagai wakil Indonesia di kualifikasi Piala AFC, PSM dihadapkan pada beban keuangan tambahan yang signifikan. Kewajiban untuk bertanding di luar negeri melawan klub-klub tetangga menambah tekanan keuangan.

Kesulitan keuangan ini juga menyebabkan keterlambatan pembayaran gaji pemain, yang disebut-sebut sebagai alasan Wiljan Pluim memilih hengkang ke Borneo FC pada putaran kedua.

Dengan tersingkirnya PSM dari Piala AFC pada tahap awal, kondisi internal tim mulai membaik, terlihat dari kelancaran pembayaran gaji bulanan pemain. PSM kini dapat fokus sepenuhnya pada sisa kompetisi mendatang.

Kedua, penerapan aturan baru oleh PSSI dan PT LIB dengan sistem Regular Series dan Championship Series memberikan keuntungan bagi PSM Makassar. Tanpa regulasi baru ini, mempertahankan gelar tampaknya sulit bagi PSM, karena selisih poin mereka dengan Borneo FC, yang memimpin klasemen, sangat besar, yakni 22 angka.

Namun, PSM masih memiliki peluang untuk bersaing memasuki peringkat empat besar sebagai syarat untuk tampil di fase Championship Series. Mereka perlu menggeser posisi PSIS Semarang, Persib Bandung, dan Bali United.

Menggeser posisi PSIS tampaknya menjadi target yang dapat dicapai, mengingat selisih poin hanya sembilan. Meskipun merebut posisi Bali United dan Persib menjadi lebih sulit, karena PSM memerlukan 11 dan 12 poin untuk menyamai mereka, ada kemungkinan keajaiban bagi PSM untuk bersaing dengan ketiga rival tersebut.

Terakhir, PSM Makassar berharap PSIS Semarang mengalami kesulitan dalam sisa pertandingan Liga 1 musim ini. PSM hanya perlu menggeser posisi PSIS untuk mendapatkan kesempatan berlaga di Championship Series.

Dengan masih tersisa 11 pertandingan, selisih poin yang terpaut sembilan angka antara keduanya masih bisa dikejar. Selain harus bekerja keras, pemain PSM juga diharapkan memanjatkan doa agar PSIS mengalami kejatuhan dalam sebelas pertandingan tersisa musim ini.

Setidaknya, M. Arfan dan kawan-kawan membutuhkan tiga kemenangan sembari berharap agar PSIS kalah dalam jumlah pertandingan yang sama. Jika skenario ini terjadi, PSM harus mengejar setoran poin dengan tekun agar dapat menjauh dari kejaran PSIS dalam pertandingan-pertandingan yang tersisa.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross