NEWS, IDenesia.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Toraja Utara mencatat, sejak 2021 hingga tahun ini 2023, ada 22 kasus bunuh diri. Bila dipersentasekan, angkanya mencapai 27,3 persen. Angka ini dianggap cukup besar dan memperihatinkan. Dari puluhan kasus itu, enam di antaranya adalah remaja.
“Ini merupakan keprihatinan bagi kita semua dengan remaja sebagai pelaku yang notabene mereka adalah generasi pelanjut,“ kata Kepala Dinkes Toraja Utara, dr Elisabeth dikutip dari laman resmi Pemkab Toraja Utara, Senin, 17 Juli 2023.
Sebagai langkah lanjutan dalam mengantisipasi hal-hal serupa dikemudian hari, Dinkes setempat masif berdiskusi hingga bersosialisasi melibatkan praktisi kesehatan, psikolog hingga, pihak sekolah dan para siswa. Proses edukasi soal pemahaman sekaligus pencegahan kasus tersebut sudah digelar, Rabu 12 Juli 2023.
“Sebagai upaya pencegahan apa yang seharusnya kita lakukan di tingkat keluarga, tingkat individu remaja yang bersangkutan di keluarganya maupun di sekolah betul-betul diupayakan semasif mungkin agar remaja ini menjadi contoh bagaimana seharusnya melakukan hal-hal yang positif di usia remaja,” pesan dr Elisabeth.
Dilansir dari akun Instagram Dinkes Sulsel, belum lama ini membuat kegiatan sosialisasi dan edukasi mengenai orientasi implementasi kesehatan jiwa di sekolah dalam pencegahan bunuh diri pada remaja. Dinkes berkolaborasi bersama tim Kementerian Kesehatan, Pemkab Toraja Utara, Tana Toraja hingga UNICEF.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman pada peserta tentang pencegahan bunuh diri di setiap wilayah dan tempat kerja maupun tempat pendidikan.
“Harapan kami agar peserta mampu memberikan informasi terkait pencegahan bunuh diri, setiap peserta telah memahami tentang faktor risiko bunuh diri, mampu memberikan edukasi kepada peserta tentang pencegahan bunuh diri, memberikan tips menahan diri dari pikiran negatif, pengaruh sosial dan lingkungan,” tulis akun Dinkes Sulsel.
Upaya kesehatan jiwa adalah setiap kegiatan untuk mewujudkan derajat kesehatan jiwa yang optimal bagi setiap individu, keluarga, dan masyarakat. Dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan oleh pemerintah pusat, daerah, dan atau masyarakat.
