rapat koordinasi Pemerintah Kabupaten Sinjai dengan PT Paraco Jaya (Foto: Web Pemkab Sinjai)

Pemerintah Sinjai Gandeng PT Paraco Jaya Abadi untuk Optimalisasi Pendapatan Petani Jagung, Begini Skemanya

Publish by IDenesia on 21 June 2024

NEWS, IDenesia.id - Potensi pertanian di Kabupaten Sinjai menarik perhatian PT Paraco Jaya Abadi. Perusahaan yang bergerak di bidang pertanian ini menawarkan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai untuk meningkatkan produksi budidaya dan optimalisasi pendapatan pasca panen jagung.

Hal tersebut diungkapkan perwakilan dari PT Paraco Jaya Abadi saat mempresentasikan tawaran kerja sama ini di hadapan jajaran Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Sinjai di Command Center pada Kamis, 20 Juni 2024.

Menurut Rachmat, sebagai Opteker (pabrik) penyerap produk pertanian, terutama jagung, perusahaan siap memfasilitasi petani di Kabupaten Sinjai melalui program yang telah dijalankan di beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan.

"Skema program yang kami tawarkan cukup sederhana dan tidak membebani APBD Pemkab Sinjai, karena melibatkan banyak pihak dalam ekosistem pengembangan jagung, termasuk PT Paraco Jaya Abadi, Pupuk Kaltim, asuransi, perbankan, dan perguruan tinggi," ungkap Rachmat dilansir IDenesia dari laman resmi Pemkab Sinjai. 

Dia juga menyampaikan program ini telah mendapat respons positif dari pejabat terkait, terutama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Sinjai.

“Kami sudah bertemu dengan pak Pj dan beliau merespon baik apalagi untuk kepentingan mensejahterakan petani di Kabupaten Sinjai,” ungkapnya.

Rachmat menjelaskan, program yang ditawarkan ini tidak hanya menyediakan pinjaman modal untuk pengembangan jagung, tetapi juga memberikan pendampingan dan kepastian pasar pasca panen, serta asuransi gagal panen. 

Tahap awal program ini akan menjadi proyek percontohan dengan luas lahan 500 hektare, yang diharapkan dapat menjadi model pertanian yang efisien dan efektif.

"Skemanya adalah KUR senilai Rp11 juta per hektare, yang dapat digunakan untuk pengembangan jagung dan akan dikawal oleh kami agar dana tersebut tidak disalahgunakan. Jika terjadi gagal panen, asuransi akan menanggung kerugian," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas TPHP Sinjai, H. Kamaruddin, menyambut baik tawaran kerja sama ini selama program tersebut tidak merugikan petani. Pihaknya berencana untuk melakukan sosialisasi kepada petani agar program ini dapat dipahami dan diterima dengan baik.

"Target dari pengembangan ini adalah mencapai hasil 6 ton per hektare. Kami akan berdiskusi lebih lanjut dengan petani, karena pihak perusahaan siap membangun dan mengembangkan budidaya jagung, serta membeli hasil panen," pungkas Kamaruddin.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross