Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh (Foto: Web Pemprov Sulsel).

Pemerintah Sulsel Gandeng ASN dan UNICEF  Tekan 140 Ribu Anak Putus Sekolah

Publish by IDenesia on 10 October 2024

NEWS, IDenesia. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) terus meningkatkan upaya penanganan anak tidak sekolah melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. Salah satunya dengan melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan bekerja sama dengan UNICEF guna menekan angka anak putus sekolah di Sulsel.

Saat ini, sekitar 140 ribu anak di Sulawesi Selatan tercatat putus sekolah. Dari jumlah tersebut, sebanyak 18.181 anak sudah terdata, dengan 5.573 di antaranya dalam proses melanjutkan pendidikan.

"Langkah yang dilakukan oleh Cabang Dinas sudah sesuai dengan program 'Satu ATS, Satu Guru'," ujar Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Arfan Tahir dikutip IDenesia dari laman resmi Pemprov Sulsel, Rabu, 9 Oktober 2024.

Arfan menambahkan, kerja sama antara Dinas Pendidikan Sulsel, UNICEF, serta pemerintah kabupaten dan kota terus diperkuat untuk mengatasi permasalahan anak putus sekolah.

Berdasarkan data terbaru, 3.136 anak sudah kembali ke bangku pendidikan, sementara 2.437 anak tercatat meninggal dunia atau mengundurkan diri karena menikah atau pindah domisili.

Sementara itu, Prof. Zudan Arif Fakrulloh menekankan setiap anak usia sekolah, termasuk yang sudah menikah, harus tetap mendapatkan pendidikan, baik melalui jalur formal maupun non-formal seperti Paket A, B, atau C.

"Data harus dilengkapi agar kita bisa memastikan semua anak tetap mendapatkan pendidikan, bahkan bagi yang sudah menikah," tegas Zudan.

Zudan meminta dari 18 ribu anak yang terkonfirmasi putus sekolah agar dilakukan pengecekan lebih lanjut untuk memastikan mereka bersedia kembali melanjutkan pendidikan.

"Langkah percepatan harus dilakukan. Kita perlu bekerja lebih keras lagi," tambahnya.

Zudan juga mengusulkan agar kepala sekolah atau ASN berperan sebagai orang tua asuh bagi anak-anak yang tidak mampu melanjutkan sekolah. Program Satu ASN, Satu Anak Tidak Sekolah diharapkan dapat membantu anak-anak yang terkendala biaya.

"Di Sulsel, kita punya contoh di SMA 11 Luwu Utara, di mana 10 siswa diberikan angkutan gratis oleh sekolahnya. Ini bisa menjadi solusi," pungkasnya.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross