Gedung Bank Indonesia. (Foto : Angga Nugraha / VOI).

Pemilu 2024 Diproyeksikan Pacu Pertumbuhan Ekonomi

Publish by Redaksi on 7 February 2024

NEWS, IDenesia.id - Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan memproyeksi penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ini akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah.

Berdasarkan data pertumbuhan ekonomi, pada periode triwulan IV 2023 tumbuh 3,79 persen secara year of year (yoy). Sementara pada periode triwulan I 2024 diperkirakan tumbuh 4,5 hingga 5,2 persen secara yoy.

Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, mengatakan bahwa dengan adanya pesta demokrasi lima tahunan tersebut kondisi ekonomi di Sulawesi Selatan akan kembali baik.

"Pemilu ternyata akan menaikkan beberapa sektor aktivitas ekonomi. Mulai dari perdagangan, akomodasi makan dan minum seperti rapat, gathering dan lainnya," katanya, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 7 Februari 2024.

Selain itu industri, termasuk industri makan minum yang ada di kota-kota besar. Katanya, aktivitas kinerja lapangan usaha perdagangan dan aktivitas makan minum yang lebih tinggi ini akan memberikan multiplier effect dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Termasuk juga dengan adanya peningkatan kinerja lapangan usaha perikanan tangkap maupun budidaya yang meningkat yang juga ikut menopang.

"Meningkatnya mobilitas, pemilu serentak dan kenaikan gaji ASN mendorong konsumsi masyarakat yang lebih tinggi. Kemudian juga dengan kondisi El-Nino yang telah meredah, serta program akselerasi pertanian yang didukung keberlanjutan menjadi penyebab utama kondisi ekonomi kita akan membaik," ujarnya.

Faktor-faktor penentu lainnya yang dinilai dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulsel, mulai dari program Mandiri Benih yang diperkirakan akan mendorong sektor pertanian, penguatan sinergi pemerintah dari sisi fiskal, moneter, maupun perbankan, pengembangan industri hilirisasi mineral, dan pembangunan Kawasan Industri Takalar & Bantaeng, dan kawasan industri galangan kapal, serta kawasan ekowisata.

Rizki menilai, selain itu terdapat pula beberapa tantangan dalam memacu pertumbuhan ekonomi di Sulsel. Mulai dari aspek daya saing provinsi dan aspek SDM yang masih relatif rendah, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih berada di bawah rata-rata nasional, prevalensi Stunting yang masih relatif cukup tinggi di atas rata-rata nasional, dan aspek infrastruktur dasar, konektivitas serta energi yang belum optimal.

"Termasuk juga kondisi krisis air bersih yang menghambat masyarakat dapat tumbuh optimal dan sehat, dan risiko ancaman bencana geologi dan hidrometeorologi dianggap masih menjadi tantangan kedepannya. Sehingga sangat dibutuhkan kolaborasi dari semua pemangku kepentingan," tegasnya.

Sementara, Deputi Kepala Perwakilan Sistem Pembayaran, Pengedaran Uang Rupiah dan Manajemen Internal BI Sulsel Rudi Bambang Wijanarko menyebutkan, aliran uang keluar (Outflow) pada pelaksanaan Pemilu 2024 di prediksi tumbuh sebesar 45,6 persen atau sebesar Rp1,2 triliun dari pelaksanaan Pemilu 2019 yang hanya Rp864,65 miliar.

"Hal ini lebih disebabkan adanya Momen Hari Raya IMLEK yang juga bersamaan dengan Pemilu 2024, serta banyaknya waktu libur panjang," terangnya.

Ia menjelaskan, aliran uang keluar pada Pemilu 2019 terdiri dari Uang Pecahan Besar (UPB) sebesar Rp848,91 miliar, sementara Uang Pecahan Kecil (UPK) sebesar Rp15,74 miliar.

"Kenapa transaksi pertukaran yang banyak saat pemilu karena kan biasanya ada belanja-belanja, orang ada pertemuan-pertemuan, makan-minum, diskusi-diskusi, itu akan berdampak pada belanja. Kalau belanja biasanya itu nanti konsumsi akan meningkat, ujung-ujungnya nanti akan growth ke ekonomi," katanya.

Menurutnya, dari berbagai sektor yang mampu mendongkrak aktivitas ekonomi pada pelaksanaan Pemilu 2024 yakni pada kebutuhan makan dan minum. Kontribusinya pun mencapai 1,7 persen.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross