Seseorang Pemilih Memberikan Suaranya Dalam Pemilihan di Malaysia. (Foto: Bernama)

Pemilu Malaysia, Strategi Para Partai Politik

Publish by Redaksi on 20 October 2022

NEWS, IDenesia.id - Saat Malaysia bersiap untuk Pemilihan Umum ke-15 (GE15) sebelum akhir tahun, partai politik telah mulai merumuskan strategi pemilihan mereka dan memilih kandidat untuk kontestasi politik.

Perdana Menteri sementara Ismail Sabri Yaakob mengumumkan pembubaran parlemen dalam pidato yang disiarkan televisi Senin lalu (10 Oktober), membuka jalan bagi pemilihan cepat. Disadur IDenesia.id dari laman channelnewsasia.com.

Komisi Pemilihan Umum (EC)  Malaysia akan mengadakan pertemuan khusus pada hari Kamis untuk membahas dan menetapkan tanggal penting untuk GE15 serta pemilihan sela negara bagian untuk Bugaya di Sabah. Tanggal pencalonan dan hari pemungutan suara diharapkan akan diumumkan pada hari Kamis sekitar tengah hari setelah penutupan pertemuan.

Sejak pembubaran parlemen, hanya negara bagian Perak, Perlis dan Pahang yang dipimpin Barisan Nasional (BN) yang telah membubarkan legislatif mereka. Artinya, pemilihan negara bagian untuk ketiga tempat tersebut akan dilaksanakan bersamaan dengan pemilihan umum nasional.

Partai-partai oposisi telah menyatakan keberatan atas pemilihan awal, dengan menteri Perikatan Nasional (PN) menulis kepada raja sebelum Majelis Rendah dibubarkan untuk menyuarakan keberatan mereka atas mengadakan pemilihan selama musim hujan. Bapak Ismail Sabri membela keputusannya untuk membubarkan parlemen lebih awal, menjelaskan bahwa hal itu dilakukan untuk mencegah ketidakharmonisan dalam Kabinet.

Para pengamat mencatat bahwa pemungutan suara perlu diadakan sesegera mungkin sebelum datangnya musim hujan, berikut ini strategi partai politik Malaysia.  Barisan Nasional (BN) tidak bisa lagi hanya mengajukan kandidat dalam pemilihan dan mengharapkan kemenangan mudah, kata Ismail Sabri, yang juga wakil presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).

Anggota parlemen Bera mengatakan bahwa tidak seperti sebelumnya, BN harus bekerja lebih keras dan tidak mampu berada di zona nyaman karena situasi politik yang menantang hari ini. “Dulu, saat bertanding, kami yakin menang meski memakai songkok (tutup kepala yang dipakai laki-laki Melayu). Tapi waktu berubah.

GE14 (Pemilu ke-14) jelas menunjukkan kepada kita bahwa kita tidak bisa hanya mengandalkan kepercayaan diri untuk memenangkan banyak suara dengan mudah,” katanya seperti dikutip Bernama, Senin. “Tidak seperti di masa lalu, tidak ada lagi jaminan menang mudah. Kami sekarang harus bekerja sangat keras.”

Koalisi juga telah mengindikasikan bahwa mereka akan memperebutkan 191 kursi parlemen. Sementara itu, Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi mengatakan pada Rabu bahwa pihaknya tidak akan bekerja sama dengan Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu).

Ia mengatakan karena Bersatu dibentuk untuk menggantikan UMNO dan bekerja dengannya hanya akan merugikan. Dikabarkan juga bahwa selain UMNO dan partai komponen BN lainnya, kandidat dari partai yang diakui sebagai Sahabat BN akan diberi kesempatan untuk berlaga di bawah bendera koalisi untuk pertama kalinya. Sahabat BN terdiri dari Makkal Sakti, Parti Cinta Malaysia, Front Progresif India Malaysia, Kongres Muslim India Malaysia, Partai Persatuan India Malaysia dan Parti Punjabi Malaysia.

Pada hari Selasa, Bapak Ismail Sabri mengatakan bahwa keputusan apakah BN akan "bergabung" dengan pihak lain jika tidak dapat mengamankan mayoritas sederhana hanya akan dilakukan setelah GE15. “Mari kita lihat hasilnya dulu dan putuskan nanti. Kami akan menyeberangi jembatan ketika kami sampai di sana, ”katanya seperti dikutip Bernama.

Mr Ismail Sabri juga mengatakan pada hari Senin bahwa BN memasuki ring GE15 tidak hanya untuk bersaing tetapi untuk memenangkan jajak pendapat dengan mayoritas besar.BN harus menjadi partai dominan di pemerintahan baru, katanya. “Kami hanya akan memperoleh kekuatan yang cukup bagi orang lain untuk mendengarkan kami jika kami menempati setidaknya 80 kursi atau dua pertiga (mayoritas).

Jika partai tidak kuat dan tidak mampu mendominasi, akan sulit mengambil keputusan dan mengontrol Putrajaya,” ujarnya. Secara terpisah, dilaporkan bahwa Bapak Ismail Sabri tetap menjadi kandidat BN untuk jabatan perdana menteri di GE15. "Di tingkat partai, keputusan Ismail Sabri sebagai 'poster boy' kami dan calon perdana menteri adalah final yang diputuskan oleh majelis tertinggi UMNO," kata Ahmad Zahid seperti dikutip The Star, Minggu lalu. Ada 222 kursi di Majelis Rendah. Selama GE14, BN kehilangan kekuasaannya selama 61 tahun kepada Pakatan Harapan (PH).

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross