NEWS, IDenesia.id - Pemerintah Kota Makassar telah menerapkan skema untuk meminimalisir dampak kekeringan akibat fenomena El Nino. Wali Kota Mohammad Ramdhan Pomanto menginstruksikan kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk mengebor air tanah.

Potensi dan sumber air tanah dimanfaatkan pemerintah kota untuk memenuhi kebutuhan air baku masyarakat. “Saat ini PU sudah bor di beberapa titik. Kalau ndak salah lebih 10 titik,” kata Danny Pomanto dilansir dari laman resmi Pemkot Makassar, Rabu, 6 September 2023.

Danny menyebutkan tiga hal penting dalam menangani dampak kekeringan yang terjadi. Pertama, dalam penanganan sumber air, melalui PDAM, pihaknya terus mencari sumber air baku. Langkah itu melibatkan Geologi dari Unhas. Menurutnya sumber air baku dari Bendungan Lekopancing di Kabupaten Maros, sudah tidak bisa diandalkan lagi.

Bendungan Lekopancing surut drastis akibat kekeringan. Berbeda dengan Bendungan Bili-bili Kabupaten Gowa yang dianggap masih sangat memadai. “Kedua, soal sistem distribusi air melalui mobil tangki. Sekira 50 truk yang digunakan untuk melayani 5 kecamatan dengan pendanaan BTT,” ucap Danny.

Ketiga lanjut Danny, pengelolaan air yang dipisahkan antara air minum dengan air untuk mandi cuci kakus (MCK). “MCK akan disuplai oleh pemadam kebakaran.

Maksimal ada 15 jeriken 1 rumah untuk satu rumah. Selanjutnya akan diatur jatah itu untuk durasi dua hari atau tiga hari,” ungkap Danny.

Danny berharap masyarakat bisa menghemat penggunaan air dalam kondisi seperti ini. “Kita harap semua menghemat, misal cuci mobil jangan pakai air bersih. Lebih berhemat lah dalam pemakaian air. Selebihnya perihal manajemen teknis suplainya saja,” katanya menyudahi.