NEWS, IDenesia.id - Penanganan tanggul jebol di beberapa desa terdampak banjir di Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) terus dilakukan. Namun, upaya tersebut masih terkendala oleh tingginya debit air sehingga menghambat alat berat beroperasi.
"Untuk saat ini alat belum bisa ke lokasi jebolan dikarenakan air masih tinggi,” kata PPK OP IV dari Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ), Leo Arbi, sebagaimana dilansir IDenesia dari laman resmi Pemkab Luwu Utara, Sabtu, 18 Mei 2024.
Leo Arbi menjelaskan, penanganan tanggul jebol di Desa Lembang-lembang, Lawewe, Wara, dan Limbong Wara dilakukan dengan menggunakan jumbo bag. Langkah ini diambil agar air tanggul tidak masuk ke permukiman warga.
“Untuk sementara, jumbo bag yang sudah ada akan diisi dengan menggunakan pompa pasir sembari menunggu air surut sekitar bulan Juli atau Agustus mendatang,” jelas Leo.
Dia melanjutkan, penanganan tanggul jebol di Desa Pombakka untuk sementara waktu juga menggunakan jumbo bag. Alat dari Pemda Lutra pun sudah disiapkan guna mengisi bag secara bertahap.
“Desa Pombakka sejak 2022 dari balai sungai masuk di dana bencana Kementerian PU. Alat dari Pemda juga sudah disiapkan dan jumbo bag dari balai akan diisi secara bertahap. Hanya saja kondisi air yang masih tinggi belum memungkinkan untuk dilakukan penanganan,” tutupnya.
