Kondisi Gaza yang hancur akibat serangan brutal Israel (Foto: ANF News)

Perang Gaza Masih Panjang, Hamas Mundur dari Perundingan karena Israel hanya Main-Main

Publish by Redaksi on 14 July 2024

NEWS, IDenesia.id—Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada AFP pada hari Minggu bahwa mereka menarik diri dari pembicaraan mengenai gencatan senjata dalam perang Gaza. Selain karena pembantaian yang terus terjadi di Gaza, mereka juga tidak suka dengan sikap Israel dalam negosiasi yang terksan hanya main-main.

Pejabat senior itu mengatakan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh telah mengatakan kepada mediator internasional tentang keputusan untuk menghentikan perundingan.

"Karena kurangnya keseriusan pendudukan Israel, kebijakan penundaan dan penghalangan yang terus berlanjut, dan pembantaian yang sedang berlangsung terhadap warga sipil tak bersenjata," kata pejabat Hamas itu seperti dilansir IDenesia dari ANF News, Minggu, 14 Juli 2024.

Pejabat tersebut merujuk pada pembantaian brutal yang terjadi pada hari Sabtu di kamp al-Mawasi yang menampung pengungsi di Khan Younis dan kamp pengungsi al-Shati di Kota Gaza.

Pihak Israel berdalih serangan brutal itu untuk membunuh pemimpin militer Hamas, Mohammed Deif . Namun, seorang pejabat tinggi Hamas mengatakan kepada AFP bahwa Mohammed Deif baik-baik saja.

“Komandan Mohammed Deif dalam keadaan baik dan langsung mengawasi operasi sayap militer Hamas,” kata pejabat tinggi Hamas itu.

Selain Mohammed Deif, yang merupakan pemimpin Brigade Izzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, Israel juga menyebut mereka menargetkan

Rafa Salama, komandan brigade Hamas di Khan Younis.

Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan pada hari Minggu bahwa jumlah korban tewas dan terluka di kamp al-Shati telah meningkat menjadi 45 orang.

Laporan terbaru kementerian tersebut juga mengkonfirmasi bawah jumlah korban tewas akibat serangan Israel di kamp al-Mawasi meningkat menjadi 92 orang.

Setengah dari korban tewas itu adalah wanita dan anak-anak. Selain itu, serangan brutal Israel juga menyebabkan 300 orang warga lainnya terluka.

Upaya diplomatik dilanjutkan minggu oleh Qatar, Mesir dan Amerika Serikat untuk menghasilkan gencatan senjata di Jalur Gaza ketika perang memasuki bulan kesepuluh.

Sementara Ismail Haniyeh menurut pernyataan Hamas pada hari Sabtu menuduh perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu berusaha mencegah gencatan senjata di Jalur Gaza melalui pembantaian keji yang terus dilakukan oleh pasukan Israel.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross