World Bank

Perekonomian Dunia Diramal Akan Resesi Tahun 2023, Simak Penyebabnya

Publish by Redaksi on 5 October 2022

NEWS, IDenesia.id – Pada tahun 2023 mendatang perekonomian dunia diramalkan akan mengalami resesi. Faktor geopolitik global menjadi penentu selain tantangan pemilihan pasca Covid-19. Chief economist Bank Mandiri, Andry Asmoro mengatakan volatilitas perekonomian dunia saat ini makin terus meningkat dan hal inilah yang mejadi adanya resiko resesi nantinya.

Sementara itu jika perang antara Rusia dan Ukraina tidak berakhir dalam waktu dekat, diperkirakan hal ini yang juga akan menjadi pemicu resesi karena mempengaruhi perekonomian dunia saat ini. dan ekonomi Amerika akan jauh lebih baik dibandingkan negar-negara di benua Eropa, karena dengan adanya perang tersebut membuat membawa pengaruh terhadap pasokan gas di Eropa.

Selian itu As yang merupakan salah satu negara pengahasil Sumber Daya Alam (SDA) seperti mindak dan gas tidak terlalu berpengaruh. Hal inipulalah yang menyebabkan mata uang di ngara Eropa ikut mengalami pelemahan, dimana mata uang Poundsterling melemah terhadap Dolar amerika Serikat. seperti dikutip IDenesia.id dari laman cnbcindonesia.com.

Berkat prediksi Bank Dunia tersebut yang meramalkan akan terjadi resesi pada tahun 2023 membuat kata resesi menjadi popular balakangan ini karena sering menjadi perbincangan, belum lagi soal dampak-dampak yang akan dialami oleh beberapa negara di dunia akibat resesi tersebut.

Sebagian dari kita mungkin sudah tak asing mendengar kata resesi ini, tapi sebenarnya apa sih arti dari resesi ini?, resesi adalah penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Resesi dianggap sebagai bagian tak terhindarkan dari siklus bisnis yang terjadi dalam perekonomian suatu negara. Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dalam laman resminya menjelaskan resesi adalah suatu kondisi di mana perekonomian suatu negara sedang memburuk, yang terlihat dari produk domestik bruto (PDB) negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Terdapat lebih dari satu cara untuk memulai resesi, dari guncangan ekonomi secara tiba-tiba hingga dampak dari inflasi tak terkendali. Beberapa pendorong utama resesi antara lain:

a. Guncangan ekonomi secara tiba-tiba

Guncangan eknomi bisa menimbulkan kerugian finansial yang serius. Sebagai contoh, pada 1970-an, OPEC memotong pasokan minyak ke AS tanpa peringatan yang menyebabkan resesi. Selain itu, kejutan ekonomi tiba-tiba seperti wabah virus Covid-19 yang terjadi telah mematikan ekonomi di seluruh dunia.

b. Utang Berlebih

Saat seseorang atau bisnis memiliki terlalu banyak utang, biaya pembayaran utang bisa meningkat ke titik di mana tak bisa lagi membayar tagihan.

c. Terlalu banyak inflasi

Inflasi adalah tren kenaikan harga yang stabil dari waktu ke waktu. Inflasi bukan hal buruk, tapi inflasi secara berlebihan menjadi fenomena berbahaya.

Bank sentral mengendalikan inflasi dengan menaikkan suku bunga, dan suku bunga yang lebih tinggi menekan aktivitas ekonomi.

d. Terlalu banyak deflasi

Inflasi yang tak terkendali dapat menciptakan resesi, deflasi bisa menjadi lebih buruk. Deflasi terjadi saat harga turun dari waktu ke waktu, yang menyebabkan upah berkontraksi dan menekan harga. Saat lingkaran umpan balik deflasi menjadi tak terkendali, orang dan bisnis menghentikan pengeluaran yang melemahkan ekonomi.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross