Ilustrasi mudik lebaran (Foto: Kemenhub)

Pergerakan Masyarakat Selama Lebaran 2024 Diprediksi Mencapai 193,6 Juta Orang

Publish by Redaksi on 13 March 2024

NEWS, IDenesia.id - Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, memprediksi pergerakan masyarakat selama Idulfitri 1445 Hijriah mencapai 193,6 juta orang.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan bahwa prediksi tersebut didapat berdasarkan survei potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran Idulfitri 1445 H/2024 M. Dari hasil survei itu ada tren kenaikan pergerakan masyarakat.

"Berdasarkan hasil survei tersebut, pergerakan masyarakat secara nasional berpotensi mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang," katanya, dilansir IDenesia.id dari laman resmi Kemenhub, Rabu, 13 Maret 2024.

Ia mengatakan, survei yang melibatkan para pakar dan akademisi di bidang transportasi tersebut menunjukkan adanya peningkatan dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yang berada diangka 123,8 juta orang.

"Melihat gambaran kondisi tersebut, kami melakukan langkah persiapan baik secara operasional maupun kebijakan dalam pengendalian, pengaturan transportasi, dan penanganan secara komprehensif bersama Instansi kementerian dan lembaga pada pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, serta pihak swasta," ungkapnya.

Berdasarkan hasil survei terbaru Budi mengatakan bakal memberlakukan kebijakan yang efektif untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik yang mengakibatkan kepadatan di simpul dan di ruas jalan melalui pola perjalanan, pola transportasi, dan pola lalu lintas.

"Pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga pengaturan lalu lintas terutama pada daerah yang beresiko terjadi kepadatan luar biasa akan kami lakukan," lanjutnya.

Dari hasil survei tersebut juga menunjukkan daerah asal perjalanan terbanyak, yaitu Jawa Timur sebesar 16,2% (31,3 juta orang), disusul Jabodetabek sebesar 14,7% (28,43 juta orang), dan Jawa Tengah sebesar 13,5% (26,11 juta orang).

Sementara itu, untuk daerah tujuan terbanyak, yaitu Jawa Tengah sebesar 31,8% (61,6 juta orang), Jawa Timur sebesar 19,4% (37,6 juta orang), dan Jawa Barat sebesar 16,6% (32,1 juta orang).

Sedangkan minat masyarakat terhadap pemilihan penggunaan angkutan untuk mudik lebaran terbanyak adalah kereta api sebesar 20,3% (39,32 juta), bus 19,4% (37,51 juta), mobil pribadi 18,3% (35,42 juta), dan sepeda motor sebesar 16,07% (31,12 juta).

"Minat masyarakat tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tidak adanya COVID-19, ekonomi keluarga, cuti bersama, liburan anak sekolah, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana transportasi, serta kondisi cuaca," ungkapnya.

Perkiraan puncak hari mudik berdasarkan pilihan masyarakat adalah H-2 atau Senin, 8 April 2024 (dimulainya cuti bersama) dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang (13,7%). Sedangkan perkiraan puncak hari balik adalah H+3 yakni Minggu, 14 April 2024 dengan potensi pergerakan 41 juta orang (21,2%).

Setiap tahun Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan selalu mengeluarkan survei potensi pergerakan masyarakat dalam masa angkutan lebaran.

Survei ini terbukti akurat memberikan potensi pergerakan masyarakat yang melakukan mudik dimana pada tahun 2023 jumlahnya mencapai 123,8 juta orang atau 45,67 persen.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross