NEWS, IDenesia.id—Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby memperingatkan bahwa Israel dan sekutunya harus bersiap menghadapi serangkaian serangan signifikan dari Iran yang mereka prediksi akan terjadi minggu ini.
Para pejabat pertahanan Amerika, yang berbicara kepada VOA tanpa menyebut nama saat membahas intelijen juga mengatakan pasukan dan senjata Iran telah bergerak ke posisi menyerang.
Para pejabat pertahanan AS melihat pergerakan pasukan serupa sebelum serangan militer langsung pertama Iran terhadap Israel pada bulan April, di mana Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal.
Memperkuat informasi itu, Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin pada hari Minggu waktu setempat memerintahkan USS Georgia, kapal selam berpemandu rudal, ke Timur Tengah dan mengatakan kepada kelompok penyerang kapal induk USS Abraham Lincoln untuk mempercepat pergerakannya ke wilayah tersebut.
Ketika ditanya apakah pengumuman kapal selam itu merupakan pesan kepada Iran, sekretaris pers Pentagon, May. Jenderal Pat Ryder sebagaimana dilansir IDenesia dari VOA, Selasa, 13 Agustus 2024, berkata, “Tentu saja.”
“Kami mencoba mengirimkan pesan, yaitu kami ingin meredakan situasi, bahwa kami ingin memiliki kemampuan di kawasan untuk melindungi pasukan kami sekaligus mendukung pertahanan Israel,” kata Ryder kepada wartawan. di Pentagon pada hari Senin.
Barbara Starr, peneliti senior bidang komunikasi dan kebijakan di University of Southern California, menyebut pesan tersebut sebagai petunjuk penting karena kapal selam tidak digunakan untuk serangan pencegahan.
“(AS) sebenarnya ingin memastikan Iran tahu bahwa mereka ada di sana dan siap menyerang untuk membela Israel,” tulisnya di X pada hari Senin sebagai tanggapan terhadap pertanyaan VOA.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pada hari Senin bahwa dia berbicara dengan Austin untuk mempersiapkan kemungkinan serangan militer skala besar terhadap Israel. Austin mengatakan Amerika Serikat akan mengambil segala langkah yang mungkin dilakukan untuk membela Israel.
Pada hari Jumat, seorang pejabat Garda Revolusi Iran mengatakan bahwa pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei memerintahkan Iran untuk menghukum dengan keras Israel atas pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran pada tanggal 31 Juli.
