NEWS, IDenesia.id - Persatuan Nasional Pesepakbola Profesional Prancis (UNFP) mengecam Paris Saint-Germain setelah juara Ligue 1 tidak menyertakan Kylian Mbappe dalam tur pra-musim mereka ke Asia, di tengah kebuntuan kontrak antara sang penyerang dan klub.

Kapten timnas Prancis berusia 24 tahun itu telah disiapkan untuk dijual oleh PSG, menurut laporan media, setelah hubungan antara kedua belah pihak memburuk bulan lalu. Mbappe sebelumnya mengatakan tidak akan memperpanjang kontraknya, yang akan berakhir pada akhir musim depan, yang berarti dia bisa pergi secara gratis pada Juni 2024.

Disadur dari laman Reuters, Minggu 23 Juli 2023. Namun Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi mengatakan mereka tidak akan membiarkan Mbappe, pencetak gol terbanyak Liga Prancis selama lima musim terakhir, pergi secara gratis.

"Para pemain ini - mereka semua - harus menikmati kondisi kerja yang sama dengan tenaga kerja profesional lainnya," kata UNFP, serikat pekerja utama untuk pemain sepak bola profesional di Prancis, dalam sebuah pernyataan panjang pada hari Sabtu.

"UNFP merasa akan berguna untuk mengingatkan para manajer bahwa memberikan tekanan kepada karyawan - melalui memburuknya kondisi kerja mereka, misalnya - untuk memaksa mereka pergi atau menerima apa yang diinginkan oleh pemberi kerja merupakan pelecehan moral, yang dengan tegas dikecam oleh hukum Prancis.

"Jadi, ya, UNFP berhak untuk mengambil tindakan perdata dan pidana terhadap klub mana pun yang berperilaku seperti ini," kata pernyataan itu.

PSG telah memenangkan sembilan dari 11 gelar Ligue 1 terakhir, tetapi kesuksesan domestik mereka belum tertandingi di Liga Champions - trofi yang belum pernah dimenangkan oleh klub Paris itu terlepas dari semua investasi mereka dalam skuad.

PSG menghadapi dilema untuk membiarkan Mbappe menghabiskan tahun terakhir kontraknya dan tidak dapat memperoleh kembali 180 juta euro ($200,2 juta) yang mereka keluarkan pada tahun 2017 untuk memboyongnya dari AS Monaco.