Bayangan para Pengunjung melewati logo Google pada konferensi Viva Technology yang didedikasikan untuk inovasi dan perusahaan rintisan di pusat pameran Porte de Versailles di Paris, Prancis, 15 Juni 2023. (Foto : REUTERS/Gonzalo Fuentes/File Photo).

Perusahaan Teknologi Termasuk Google Mengeluhkan Praktik Cloud yang Tidak Adil

Publish by Redaksi on 22 June 2023

NEWS, IDenesia.id - Kelompok-kelompok perdagangan teknologi dan juga Google milik Alphabet (GOOGL.O) telah mengadu ke Komisi Perdagangan Federal tentang dugaan praktik bisnis yang tidak adil di awan, termasuk yang dilakukan oleh perusahaan No. 2 di industri ini berdasarkan pangsa pasar, Microsoft (MSFT.O).

Komentar tersebut, yang akan disampaikan pada hari Rabu, menanggapi permintaan dari lembaga AS pada bulan Maret untuk informasi tentang masalah keamanan dan persaingan di pasar yang menguntungkan untuk penyimpanan data dan daya komputasi dalam apa yang disebut cloud. Disadur IDenesia.id daro laman Reuters,

Mereka juga mengikuti pengawasan di seluruh dunia, termasuk penyelidikan baru-baru ini oleh otoritas antimonopoli Eropa terhadap perjanjian lisensi Microsoft yang diduga menghambat penggunaan cloud saingan. Biaya untuk mengambil data dari berbagai penyedia layanan cloud juga menuai kritik dari industri.

Dalam salah satu contoh komentar publik pada hari Selasa, kelompok perdagangan NetChoice membidik Microsoft dan Oracle (ORCL.N).

"Meskipun ada persaingan yang ketat di industri cloud, beberapa vendor menggunakan praktik anti-persaingan untuk mengukuhkan posisi mereka, paling sering dengan mencegah pelanggan berpindah penyedia untuk mencari biaya yang lebih rendah, penawaran layanan yang lebih kuat, dan solusi yang lebih inovatif untuk bisnis mereka," kata NetChoice, yang anggotanya termasuk pemimpin pasar Amazon.com (AMZN.O), Meta Platform (META.O), Google, dan pemain teknologi yang lebih kecil lainnya.

Google menggemakan sentimen tersebut dalam pengajuannya sendiri, dengan mengatakan bahwa "persyaratan lisensi yang diberlakukan oleh Microsoft, Oracle, dan penyedia perangkat lunak lokal lainnya mendistorsi persaingan di cloud."

Misalnya, bisnis yang membeli perangkat lunak dari Microsoft untuk pusat data mereka sendiri menghadapi pembatasan dan biaya tambahan saat memigrasikan lisensi tersebut ke pesaing cloud teratas Microsoft, kata Google, sejalan dengan komentar yang dibuat sebelumnya. Amazon juga menyampaikan kritik serupa.

Microsoft dan Oracle tidak segera membalas permintaan komentar dari Reuters. Microsoft telah memperbarui beberapa persyaratan dalam menanggapi kritik dan mengatakan, misalnya, bahwa mereka berkomitmen untuk kesuksesan komunitas cloud yang lebih luas, tetapi para pesaing menyebut perubahannya tidak cukup.

FTC menolak berkomentar. Informasi sebelumnya melaporkan pengajuan Google.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross