Ilustrasi nelayan. (Foto: Kominfo.go.id).

Perwakilan Nelayan Sulsel Curhat Sederet Masalah yang Dihadapi Saat Melaut

Publish by Redaksi on 18 October 2023

NEWS, IDenesia.id - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sulawesi Selatan mengungkapkan sejumlah kendala, yang dihadapi saat melaut. Menurut mereka, tak sedikit dari nelayan yang diperhadapkan dengan berbagai persoalan pelik bila hendak mencari hasil laut. 

Ketua HNSI Provinsi Sulsel, Andi Chairil Anwar, mengatakan sejumlah hal penting dialami para nelayan, mulai dari kepastian harga operasional, persoalan izin bagi seluruh nelayan di Sulsel. Saat ini, dari 50.000 kapal nelayan, baru 20.000 kapal yang memiliki izin usaha. 

Kemudian, Bahan Bakar Minyak (BBM) selalu menjadi masalah klasik di hampir semua daerah. “Nelayan membutuhkan sampai 3 ton BBM untuk bisa keluar mencari ikan sampai ke perbatasan NTB dan provinsi lainnya,” kata Chairil dilansir dari laman resmi Pemprov Sulsel, Rabu, 18 Oktober 2023. 

Belum lagi lanjut Chairil, soal konflik nelayan antar daerah di Sulsel, bahkan konflik nelayan antara provinsi yang acap kali terjadi saat melaut. Pemicunya karena persoalan teritorial. "Konflik sesama anggota kami. Konflik dengan berbagai daerah. Ada di NTB, NTT, Bali, Maluku, Papua," ungkapnya. 

Ketua HNSI Makassar, Arsyad menambahkan, nelayan Makassar sudah cukup jauh melakukan pencarian ikan sampai ke Kalimantan, Maluku, NTT dan NTB. “Karena belum ada teknologi yang memadai untuk para nelayan. Kami mohon kepada provinsi untuk perhatikan soal terumbu karang yang masih ada saat ini," tambahnya. 

HNSI bahkan telah mengungkapkan kendala ini saat bertemu dengan Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin. "Saya sebagai gubernur harus mendengarkan langsung pelaku di bidang perikanan kelautan. Bahkan rangkaian nelayan itu bukan hanya menangkap ikan sampai ke darat, tapi bagaimana ikan itu bisa sampai ke masyarakat, sampai di gunung-gunung," ucapnya. 

Menurut Bahtiar, banyak kendala dikeluhkan nelayan. Mulai dari soal perizinan, kerjasama antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten, keamanan di laut, soal bahan bakar, ketersediaan peralatan, hingga ketersediaan ikan dan hal-hal lain menyangkut dengan hasil laut. 

“Akhir-akhir ini saya sering ngomong soal rumpon, tentang rumah ikan, tentang terumbu karang. Ternyata setelah saya berdialog dengan kawan-kawan jadi mengerti, sedikit punya gambaran dari nelayan kita, masalah mereka dari hulu ke hilir," lanjut Bahtiar. 

Lebih lanjut kata Bahtiar, hasil pertemuan itu akan ditindak lanjuti dalam waktu dekat bersama seluruh jajarannya. Khususnya pemerintah di masing-masing daerah. "Saya akan rapatkan secara internal dan akan memanggil teman-teman yang lain," imbuhnya menyudahi. 

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross