NEWS, IDenesia.id - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan ikut menyoroti fenomena jemaah yang baru pulang berhaji namun tampil glamor dan pamer kemewahan. MUI menyikapi persoalan yang belum lama ini ramai dibicarakan hingga viral di media sosial. Soal, jemaah haji pamer perhiasan berupa kalung, gelang hingga cicin emas.

“Dalam budaya kita yang ditonjolkan adalah semangat beragamanya bukan penampilan glamornya. Ini adalah perbuatan orang-orang tertentu dan menyalahi agama Islam dan tradisi Bugis-Makassar,” kata Ketua Bidang Fatwa MUI Sulsel Ruslan Wahab dilansir dari laman MUI Sulsel, Rabu, 12 Juli 2023.

Sekertaris Umum MUI Sulsel Prof Muammar Bakry juga menambahkan, pesan haji seharusnya membuat orang lebih merendah diri. “Misalnya dalam ihram kita hanya menggunakan dua helai kain saja. Dalam talbiyah dan wukuf juga harus dimaknai bahwa manusia tidak apa-apanya dihadapan Allah SWT,” pesannya.

Lebih lanjut menurutnya, pesan haji juga seharusnya terus terbawa di tengah masyarakat. “Kalaupun ada harta yang kita miliki itu hanyalah sementara. Orang yang memiliki harta tentunya bukan untuk dibanggakan tetapi lebih mendekatkan kita dengan Allah dan masyarakat,” imbuh Muammar Bakry.

Soal informasi viral itu, petugas Bea Cukai Makassar dikabarkan telah memeriksa jemaah tersebut. Termasuk mengecek keaslian dari kalung, cincin dan gelang emas yang digunakan. Setelah melalui serangkaian pengecekan, Bea Cukai menyebut bahwa perhiasan yang digunakan jemaah adalah imitasi.