NEWS, IDenesia.id - Sejumlah petani kentang dan markisa di Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluh kekurangan modal kepada Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin. Para petani pun mengaku membutuhkan tambahan modal demi meningkatkan hasil bumi mereka.

"Kami butuh bantuan, karena kita sangat-sangat kekurangan modal,” kata Nasir dari Kelompok Tani Biring Panting, Desa Erelembang, Kecamatan Tinggimoncong dilansir IDenesia.id dari laman resmi Pemprov Sulsel pada Rabu, 3 Januari 2024.

Keluhan tersebut disampaikan dalam dialog antara petani bersama Pj Gubernur, yang berlangsung di sela-sela kegiatan penanaman kentang, di Kelurahan Pattapang, Tinggimoncong pada Rabu, 3 Januari 2023. Para petani juga berharap dapat mengakses pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Jadi kalau memang ada bantuan KUR, akan lebih meringankan bagi kami. Karena khusus di Dusun Biring Panting ini, nanti bulan Maret sampai Mei itu sudah puncak penanaman," ungkap Nasir.

Mendengar keluhan tersebut, Pj Gubernur Bahtiar langsung menjelaskan, jika pemerintah bekerjasama dengan perbankan telah menyiapkan dana KUR sebesar Rp30 triliun untuk sektor pertanian, peternakan, dan perikanan, yang bisa diakses dengan mudah.

"Berapa modal yang kita butuhkan dalam satu hektare lahan? Karena sekarang ada KUR khusus petani juga. Jadi tidak dikasi uang, tapi pada saat butuh bibit langsung dibayarkan sama bank. Begitu juga puput dan obatnya," jelas Bahtiar.

Dia pun telah meminta kepada pihak Bank Sulselbar untuk datang melihat dan memberikan KUR kepada petani kentang dan markisa di Tinggimoncong. Hal ini dilakukan agar pihak perbankan memberi kemudahan bagi masyarakat menerima bantuan dana melalui KUR.

"Saya sudah meminta pihak Bank Sulselbar untuk datang dan memberikan KUR dengan potensi yang sangat luar biasa di sini. Ada kentang dan markisa," pungkasnya.