NEWS, IDenesia.id - Petugas Bea Cukai Makassar memeriksa komponen barang elektronik jemaah haji yang sudah kembali dan tiba di Asrama Haji Sudiang. Sebagian dari jemaah biasanya membeli handphone dari Arab Saudi untuk digunakan di daerah.

Informasi yang diterima dari PPIH Debarkasi Makassar, petugas Bea Cukai kemudian memvalidasi sekaligus meregistrasi IMEI handphone milik jemaah. Khususnya jemaah tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 2 yang tiba pada Kamis, 6 Juli 2023, pukul 03.35 WITA.

PPIH mencatat poin penting dalam pemeriksaan atau registrasi handphone milik jemaah. Pertama, handphone yang dibeli dari luar negeri baru ataupun bekas. Kedua, dibuktikan dengan perjalanan dari luar negeri berupa paspor, stempel keluar dan masuk Indonesia atau lewat boarding pass tiket pesawat.

Terakhir adalah, disertai dengan paspor dan boarding pass atau tiket yang harus diperlihatkan kepada petugas Bea Cukai. “Bahwa setiap jamaah haji yang tiba dari Arab Saudi diberikan pembebasan pajak dalam rangka impor (PDRI) sebesar 500 USD atau setara Rp7.500.000 sesuai kurs dari bawaan penumpang,” dikutip dari pesan tertulis yang dikirim petugas PPIH Debarkasi Makassar.

Kemudian, batas regitrasi dari kedatangan, berlaku sampai 60 hari. Bila lebih dari 1 hari dari kedatangan tiba di Indonesia, tidak lagi diberikan pembebasan PDRI 500 USD atau setara Rp7.500.000 seauai kurs hari itu. PPIH Debarkasi Makassar menggandeng pihak Bea Cukai untuk pemeriksaan barang bawaan jemaah.

Khususnya perangkat elektronik yang umumnya adalah handphone hingga laptop dan tablet. ”Kita memiliki komitmen bersama untuk memberikan pelayanan maksimal kepada jemaah haji kita,” kata Sekretaris PPIH Debarkasi Makassar, Ali Yafid dalam keterangan tertulis yang diterima, sebelumnya.