Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin. (Foto: Pemprov Sulsel).

Pj Gubernur Sulsel Target Tanam 200 Juta Pohon Pisang, Ini yang Sementara Dilakukan

Publish by Redaksi on 25 September 2023

NEWS, IDenesia.id - Penjabat (Pj) Gubernur Bahtiar Baharuddin, mematangkan rencana program untuk menjadikan Sulawesi Selatan sebagai salah satu daerah lumbung pisang terbesar, khususnya di kawasan Indonesia Timur. Bahtiar mulai memantau lahan di beberapa daerah sekaligus mensosialisasikan gerakan gemar menanam pisang. 

"Saya mendorong ketahanan pangan kita melalui budidaya pisang. Di Wajo itu ada 5.000 hektar. Saya target 100.000 hektar bisa ditanam satu tahun ke depan. Karena ini bisa menjadi sumber penghasilan masyarakat, tetapi belum dibudidayakan," kata Bahtiar dilansir dari laman resmi Pemprov Sulsel, Senin, 25 September 2023. 

Bahtiar merinci, dalam satu hektar lahan terdiri dari 1.500 sampai 2.000 pohon pisang. Jadi dalam 100.000 hektar lahan, bisa menghasilkan 200 juta pohon. Bibit sendiri akan disediakan Pemprov Sulsel. Menurutnya, begitu banyak lahan tidak produktif di Sulsel. Dari luas lahan 6,7 juta hektar, yang ditanami hanya 1,7 juta hektar. 

Hal tersebut disampaikan Bahtiar dalam kunjungan kerja di daerah transmigrasi di Desa Paselloreng, Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo, Minggu, 24 September, kemarin. Ia berharap lahan pribadi, perusahaan, lembaga negara, juga lahan transmigrasi yang tidak produktif dapat ditanami agar bisa dimanfaatkan. 

Bahtiar memacu semangat gerakan gemar menanam pisang dengan memberikan contoh di Lampung. “Dengan produksi pisang dan nenasnya yang juga dapat menumbuhkan sektor peternakan. Karena tersedianya makanan ternak dari sisa limbah pisang dan nanas yang dijadikan pakan,” terangnya. 

Bahtiar memaparkan, bahwa budidaya pisang di Lampung yang dilakukan PT Great Giant Food dengan luas 32.000 hektar, revenuenya pertahun mencapai Rp5 triliun. Nanasnya, Rp3 triliun. Serta ternak sapi 20.000 ekor. Bahkan perusahaan tersebut baru menyuplai 1 persen dari permintaan 65 negara.

"Nilai ekonominya juga tinggi. Selain sebagai makanan budaya, setiap kegiatan dengan sajian makanan selalu ada pisang. Secara kultural ini adalah tanaman budayanya Sulsel," ungkap Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri ini. 

Terakhir, Bahtiar membandingkan nilai ekonomi antara tebu dan pisang. Tebu 1 hektar menghasilkan Rp104 juta rupiah tetapi nilai produksinya Rp78 juta. Dengan keuntungan Rp26 juta per hektar. Sedangkan pisang Rp32 hingga Rp36 juta per hektar. "Padahal nilai keekonomiannya per hektar Rp36 juta. Masyarakat kita perlu diajari membudidayakan," jelasnya.

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross