Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana dan jajaran saat proses penanaman pohon. (Foto: Polrestabes Makassar).

Polda Sulsel Tanam 4.545 Pohon Minimalisir Dampak Kemarau Ekstrem 

Publish by Redaksi on 13 October 2023

NEWS, IDenesia.id - Fenomena El Nino yang memicu kekeringan dan berdampak kemarau ekstrem membuat banyak pihak cemas. Selain sangat mempengaruhi ketersediaan air baku, suhu panas juga berdampak terhadap kondisi lingkungan dan kesehatan. 

Merespons kondisi itu, petugas Polda Sulawesi Selatan dan jajaran melaksanakan penanaman pohon serentak di wilayah masing-masing, pada Jumat, 13 Oktober 2023. Total, ada 4.545 bibit pohon beragam jenis yang ditanam di Jalan Paccerakkang Daya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.

“Selain itu, dengan menanam pohon, ini merupakan salah bentuk warisan bagi anak cucu kita nanti. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, lahan Polda Sulsel ini nantinya, bisa hijau dipenuhi tanaman,” kata Kabid Humas Polda Kombes Komang Suartana dalam keterangan yang dikutip dari akun Instagram resmi Polda Sulsel, Jumat sore. 

Penanaman pohon ini kata Komang juga menjadi rangkaian dalam menyambut hari jadi atau hari ulang tahun (HUT) ke-72 Humas Polri. Penanaman juga merupakan bagian dari implementasi Polri dalam upaya peduli lingkungan dan penghijauan di daerah kering saat musim kemarau ekstrim yang melanda atau pemanasan global.

Ribuan bibit pohon yang ditanam terdiri dari beragam jenis. Meliputi pohon ketapang, jambu kristal, jeruk, daun salam hingga pohon rambutan. Lokasi penanaman dipusatkan di kawasan Lahan Brimob Polda Sulsel. “Kegiatan ini dapat diagendakan berkesinambungan, tidak hanya pada saat momen tertentu saja,” lanjut Komang menyudahi. 

Dampak parah kekeringan di Sulsel memicu meningkatnya potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) bahwa luas area yang terbakar hingga awal Oktober 2023 mencapai 284,45 hektare. Karhutla tersebar di sembilan kabupaten. 

Meliputi Kabupaten Luwu Timur 55,5 hektare, Jeneponto 37,19 hektar, Tana Toraja 13,8 hektare, Toraja Utara 40 hektare. Kemudian, Kabupaten Gowa 37,6 hektar, Maros 22 hektar, Enrekang 20 hektare, Soppeng 20 hektar, Sidrap 10 hektar dan Bantaeng 28,36 hektar. Kebakaran paling luas terjadi pada Areal Penggunaan Lain (APL) yang mencapai 185,59 hektar.

 

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross