NEWS, IDenesia.id - Polisi telah menangkap enam orang tersangka terkait pembunuhan kandidat calon presiden Ekuador Fernando Villavicencio. Keenam orang tersebut adalah warga negara Kolombia, kata polisi.
Tersangka ketujuh, yang tewas akibat luka tembak dengan polisi pada Kamis kemarin saat kejadian, juga warga Kolombia.
Disadur dari BBC.com, Jumat 11 Agustus 2023, Villavicencio tewas tertembak saat akan meninggalkan acara kampanye di ibukota Quito.
Menteri Dalam Negeri, Juan Zapata mengatakan penyelidikan polisi atas "peristiwa keji" itu sedang berlangsung. Ia menambahkan bahwa petugas akan bekerja untuk "menemukan motif kejahatan ini dan penulis intelektualnya".
Keenam tahanan telah diidentifikasi sebagai Andres M, Jose N, Eddy G, Camilo R, Jules C, dan Jhon Rodriguez, kata Zapata dalam konferensi pers pada hari Kamis waktu setempat.
Ia menambahkan, dalam penggerebekan polisi yang berujung pada penangkapan, petugas menemukan satu senjata laras panjang, satu senapan mesin ringan, empat pucuk pistol, tiga granat, empat kotak amunisi, dua sepeda motor, dan sebuah kendaraan yang dilaporkan dicuri dari kelompok tersebut.
Presiden Guillermo Lasso mengatakan pembunuhan itu merupakan upaya untuk menyabotase pemilu. Dia menambahkan bahwa pemungutan suara akan berjalan sesuai rencana pada 20 Agustus, meskipun ada keadaan darurat nasional.
Dia mengatakan kejahatan terorganisir berada di balik pembunuhan itu dan telah meminta agen federal AS untuk membantu menyelidiki, dengan agen FBI akan segera tiba.
Sebelum terbunuh, ivllavicencio, anggota majelis nasional negara itu, telah menerima ancaman dari sebuah geng yang menamakan dirinya Los Choneros bulan lalu dan telah diberi detail keamanan.
Setelah pembunuhannya, sebuah video muncul di media sosial di mana pria bersenjata berat yang mengenakan balaclava mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut. Para pria itu mengaku anggota Los Lobos (Serigala), yang merupakan saingan dari Los Choneros.
Namun video lain muncul online hanya beberapa jam kemudian, di mana sekelompok pria lain, kali ini tidak memakai topeng, mengklaim bahwa mereka adalah anggota Los Lobos dan menyangkal peran apa pun dalam pembunuhan itu. Mereka mengklaim video tersebut adalah upaya saingan mereka untuk menjebak mereka untuk pembunuhan itu.
