Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (Wikipedia)

Presiden Ukraina Ingin Akhiri Perang, Rusia tak Mau Lagi Berunding

Publish by Redaksi on 28 August 2024

NEWS, IDenesia.id--Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengatakan ia akan menyampaikan rencana kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk mengakhiri perang dengan Rusia.

Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada hari Selasa waktu Kyiv bahwa perang dengan Rusia pada akhirnya akan berakhir dengan dialog.

Meski begitu, ia menegaskan Kyiv harus berada dalam posisi yang kuat dan bahwa ia akan menyampaikan rencana tersebut kepada Joe Biden dan dua calon penggantinya.

Pemimpin Ukraina tersebut, dalam sebuah konferensi pers, mengatakan bahwa serangan tiga minggu Kyiv ke wilayah Kursk Rusia merupakan bagian dari rencana tersebut. Selain itu, rencana tersebut juga mencakup langkah-langkah lain di bidang ekonomi dan diplomatik.

"Poin utama dari rencana ini adalah untuk memaksa Rusia mengakhiri perang. Dan saya sangat menginginkannya - (agar) adil bagi Ukraina," katanya kepada wartawan di Kyiv tentang perang yang dilancarkan oleh invasi skala penuh Rusia pada bulan Februari 2022 sebagaimana dilansir IDenesia dari India Today, Rabu, 28 Agustus 2024.

Presiden tidak menjelaskan lebih lanjut tentang langkah selanjutnya, tetapi mengatakan bahwa ia juga akan membahas rencana tersebut dengan Wakil Presiden Demokrat Kamala Harris dan mungkin juga dengan Donald Trump dari Partai Republik.

Zelenskyy mengatakan dia berharap dapat pergi ke Amerika Serikat pada bulan September untuk menghadiri Sidang Umum PBB di New York dan bahwa dia sedang mempersiapkan diri untuk bertemu Biden.

Pernyataannya mengindikasikan bahwa dia melihat forum potensial utama untuk perundingan sebagai tindak lanjut dari pertemuan puncak internasional tentang perdamaian, di mana Ukraina mengatakan ingin Rusia memiliki perwakilan.

Pertemuan puncak pertama untuk memajukan visi perdamaian Kyiv, yang diadakan di Swiss pada bulan Juni, secara tegas mengecualikan Rusia.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov sementara itu mengatakan pada tanggal 19 Agustus bahwa perundingan tidak mungkin dilakukan setelah Ukraina melancarkan serangan lintas batas besar-besaran ke wilayah Kursk Rusia pada tanggal 6 Agustus.

Rusia saat ini sedang melakukan serangan besar-besaran kedua ke wilayah Ukraina. Itu sebagai tanggapan mereka setelah Ukraina menyerang dan menerobos ke wilayahnya.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross