NEWS, IDenesia.id - Proyek pembangunan dua sabo dam di Sungai Radda Luwu Utara (Lutra) Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai pengendali sedimen kini telah rampung dikerjakan. Selain menjaga erosi permukaan tanah, ternyata  sabo dam Sungai Radda juga dimanfaatkan oleh warga sekitar sebagai lokasi pemandian. 

"Benar, kita lihat ada potensi wisata di sini, kami pun tidak pernah melarang adanya kegiatan ekonomi,” kata bupati Indah Putri Indriani dilansir IDenesia.id dari laman resmi Pemkab Lutra, Sabtu, 17 Februari 2024.

Dengan adanya potensi wisata tersebut, sejumlah warga kemudian mengambil inisiatif untuk berdagang di area sabo dam ini. Namun demikian, bupati menegaskan jika lokasi berdagang ini merupakan area berbahaya karena berada tepat di pinggir bangunan, yang rentan terhadap aliran air tinggi. Oleh karena itu, bupati mengimbau para pedagang untuk memindahkan lapak dagang mereka ke area yang lebih aman.

"Bagaimanapun ini demi keselamatan dan keamanan warga kita. Kalau perlu di tata lagi sehingga semakin menarik. Ingat, harus mengutamakan faktor keselamatan karena itu yang utama, safety first," tegasnya. 

Dalam kunjungannya, Indah juga meninjau langsung kondisi dan pemanfaatan dari dua bangunan yang berfungsi sebagai pengendali sedimen ini. Ia menjelaskan pembangunan sabo dam ini merupakan upaya untuk mengendalikan sedimen dan mengurangi dampak bencana banjir.

"Sabo dam ini dibangun sebagai upaya untuk mengendalikan sedimen atau endapan bawaan sekaligus mengendalikan laju aliran air sehingga bagian hilir tidak banyak terdampak oleh potensi bencana serupa di kemudian hari," paparnya.

Dia juga mengungkapkan pembangunan sabo dam selanjutnya direncanakan akan dilakukan pada tahun 2025. Hal ini sebagai bagian dari strategi untuk mengatasi potensi bencana alam di daerah tersebut.

“Jadi perencanaannya tahun ini, dan diharapkan tahun depan sudah terbangun lagi sabo dam lain di atas sabo dam ini. Karena mengingat hasil kajian tiga sungai di Luwu Utara ini, memang dibutuhkan kurang lebih 10 sabo dam," pungkasnya.