NEWS, IDenesia.id - Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada tahun 2023 menembus Rp15,33 triliun. Capaian ini menjadi yang tertinggi di luar Pulau Jawa, dengan jumlah debitur mencapai 298.896.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Selatan, Supendi, dalam acara silaturahmi bersama Pj Gubernur Sulsel, di Aula Tudang Sipulung, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel pada Jumat, 2 Februari 2024. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Selatan, peningkatan realisasi KUR terjadi pada periode September hingga Desember 2023. 

“Pada Bulan September sebesar Rp1,37 triliun, Oktober Rp1,67 triliun, November Rp1,81 triliun, dan Desember 2023 sebesar Rp1,91 triliun,” ujar Supendi dari rilis yang diterima IDenesia.id pada Sabtu, 3 Februari 2024. 

Supendi sendiri optimisme, dengan kerja keras dan koordinasi yang baik antara Perbankan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan seluruh pihak terkait lainnya, target penyaluran KUR tahun ini bisa kembali tercapai. Bahkan dengan jumlah dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

"Kami terus mengawal bagaimana Sulsel tetap menjadi nomor satu di Luar Pulau Jawa. Dan kita akan ulangi tahun ini, setelah kita yang pertama di tahun 2023 lalu," ungkap Supendi.

Menyikapi awal tahun 2024, Supendi menyebutkan bahwa penyaluran KUR telah mencapai Rp1,04 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 18.410. "Pada Januari dan Februari 2024, penyaluran sudah mencapai Rp1.04 triliun dengan jumlah debitur 18.410," katanya.

Dia pun menegaskan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab untuk melakukan rekapitulasi setiap debitur yang telah menerima KUR. Sebab ini akan direkapitulasi melalui Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) tingkat pemerintah daerah.

"Tugas pemerintah adalah melakukan rekapitulasi calon dan penyaluran KUR agar terdokumentasi dengan baik di SIKP tingkat pemerintah daerah," tandasnya.