Acara peletakan lunas kapal (keel laying) yang menandai dimulainya pembangunan kapal. (kemdikbud.go.id)

Revitalisasi Jalur Rempah Indonesia dengan Kapal Pencalang dan Ijon-Ijon

Publish by Redaksi on 26 September 2022

NEWS, IDenesia.id — Direktorat Jenderal Kebudayaan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek menginisiasi program “Revitalisasi Jalur Rempah”. Program ini dilakukan dengan penanaman kembali berbagai jenis rempah, mengaktifkan kembali pelabuhan-pelabuhan bersejarah, serta revitalisasi kapal tradisional.

Dalam program ini, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) dan SMKN 3 Buduran diberi kesempatan untuk membangun kapal bersejarah yang pernah membuat Indonesia jaya pada masanya. PPNS membangun Kapal Pencalang dan SMKN 3 Buduran membangun Kapal Ijon-Ijon.

Kapal Pencalang merupakan kapal dagang tradisional nusantara atau dalam sejarah disebut sebagai pantchiallang atau pantjalang. Sementara itu, Kapal Ijon-Ijon merupakan kapal ikan yang paling banyak digunakan nelayan dengan kekhasan desain dan warna.

Kendati berbahan kayu, namun kapal tradisional tersebut nantinya akan dioperasikan secara modern dengan tetap mengedepankan warisan budaya bangsa sendiri.

Proyek ini mendapat dukungan penuh dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) melalui penyaluran bantuan operasional Matching Fund (MF) tahap kedua tahun 2022.

Bertitel “Revitalisasi Ekosistem Kapal Kayu Tradisional untuk Menunjang Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Berkelanjutan”, pembangunan kapal tradisional ini mendapatkan kucuran dana sekitar Rp2 miliar.

“Ini juga merupakan langkah awal kolaborasi yang melibatkan semua pihak untuk melestarikan kapal tradisional,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kiki Yuliati seperti disadur IDenesia.id dari kemdikbud.go.id, Senin, 26 September 2022.

Menurutnya, pekerjaan membangun Kapal Pencalang dan Kapal Ijon-Ijon dengan pengetahuan adalah cara pengembangan ilmu. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkolaborasi membangun kapal-kapal tradisional ini, seiring pelestarian kebudayaan lokal,” tuturnya.

Kapal Pencalang yang bakal mengarungi pelayaran jalur rempah ini memiliki panjang 11,02 meter, panjang garis air 11,16 meter, tinggi 1,5 meter, dan lebar 4 meter. Kecepatan yang dimiliki berkisar 10 knot dengan daya angkut berkapasitas 4 orang. Kapal Ijon-ijon memiliki panjang 12 meter, lebar 3,5 meter dan tinggi 1,5 meter.

Kabarnya, Kapal Pencalang PPNS dan Kapal Ijon-Ijon SMKN 3 Buduran ini bakal hadir pada acara puncak pertemuan negara-negara perekonomian besar dunia, yakni KTT G20 di Bali pada November 2022 mendatang.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross