Rosihan Anwar adalah salah seorang tokoh pers yang berpengaruh di Indonesia.

Rosihan Anwar, Tokoh Pers Berpengaruh di Indonesia Lahir Pada 10 Mei

Publish by Redaksi on 10 May 2023

NEWS, IDenesia.id - Rosihan Anwar adalah salah seorang tokoh pers yang berpengaruh di Indonesia. Pria yang hidup dalam 'multi-zaman' itu telah bergelut di dunia jurnalistik semenjak masa perjuangan. Tak hanya sebagai jurnalis senior, Rosihan juga seorang sastrawan, sejarawan, dan bahkan budayawan.

Tepat hari ini, 10 Mei pada tahun 1922 silam, tokoh pers ini lahir di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Rosihan merupakan anak keempat dari sepuluh bersaudara dengan ayah yang bernama Anwar Maharaja Sutan, seorang demang di Padang, Pantai Barat, Sumatera.

Nama Rosihan Anwar begitu melegenda di dunia jurnalistik, sastra, dan budaya. Bahkan, julukan "A footnote of history" pernah dilekatkan pada sosoknya. Hal inilah yang menjadikan sosok Rosihan Anwar begitu disegani dan dihormati di kalangan dunia jurnalistik dan kebudayaan.

Rosihan Anwar menyelesaikan pendidikannya di sekolah rakyat (HIS) pada dan SMP (MULO) di Padang. Kemudian pada tahun 1942, Rosihan melanjutkan pendidikannya ke AMS di Yogyakarta. Dari sana, Rosihan mengikuti berbagai workshop di dalam dan di luar negeri, termasuk di Universitas Yale dan School of Journalism di Universitas Columbia, New York City, Amerika Serikat.

Adapun karier jurnalistiknya diawali sebagai reporter Asia Raya di masa pendudukan Jepang tahun 1943 hingga menjadi pemimpin redaksi Siasat (1947-1957) dan Pedoman (1948-1961), yang ditutup oleh rezim pemerintahan Presiden Soekarno pada saat itu. Di masa penjajahan, Rosihan juga pernah disekap kolonial Belanda di Bukit Duri, Jakarta Selatan.

Pada masa Orde Baru, Rosihan menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (1968-1974). Bersama Jakob Oetama, Rosihan berhasil mendapatkan anugerah Bintang Mahaputra III pada tahun 1973.

Rosihan sering disebut sebagai wartawan multi zaman karena telah mengalami suka duka dari masa penjajahan, Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi. Hal inilah yang menjadikan sosoknya begitu dikagumi dan sangat menginspirasi bagi generasi setelahnya.

Sebagai wartawan, Rosihan dikenal sangat aktif menulis, baik di dalam maupun luar negeri. Sepanjang hidupnya, Rosihan berhasil melahirkan banyak karya tulisan terkenal. Beberapa karyanya yang fenomenal di antaranya Masalah-Masalah Modernisas (1965), Islam dan Anda (1962), Kisah-kisah Zaman Revolusi, Profil Wartawan Indonesia (1977), dan karya terkenal lainnya.

Tak hanya dikenal sebagai wartawan, Rosihan Anwar juga berjasa bagi industri film di Indonesia. Bersama Usmar Ismail, ia mendirikan Perusahaan Film Nasional (Perfini). Dalam film perdananya, Darah dan Doa, Rosihan Anwar menjadi figuran dan dilanjutkan sebagai produser film Terimalah Laguku.

Rosihan Anwar meninggal dunia pada 14 April 2011 pukul 08.15 WIB di Rumah Sakit Metropolitan Medika Center (MMC) Jakarta dalam usia 89 tahun, diduga karena gangguan jantung. Kemudian ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta Selatan.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross