, perusahaan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) milik Elon Musk yang bakal mendirikan pabrik di Indonesia.

Rumor Tesla Bangun Pabrik EV di RI, Saham Nikel Kok Kurang Bergairah

Publish by Redaksi on 13 January 2023

NEWS, IDenesia.id - Penguatan harga saham emiten nikel kurang begitu signifikan pada pagi ini, Kamis (12/1) merespons kabar Tesla Inc, perusahaan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) milik Elon Musk yang bakal mendirikan pabrik di Tanah Air.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (12/1) pukul 09.39 WIB, saham sejumlah emiten nikel seperti PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) naik 1,58 persen, PT Timah Tbk (TINS) terapresiasi 0,86 persen, dan PT PAM Mineral Tbk (NICL) menguat 1,09 persen.

Sedangkan saham BUMN PT Aneka Tambang Tbk berhasil menguat 2,90 persen, terbesar di antara yang lainnya. Seperti ANTM, saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menguat 1,71 persen persen menjadi Rp7.450/saham.

Selain itu, saham emiten nikel lainnya justru terkontraksi pagi ini. Melansir data BEI pada periode yang sama, saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) merosot 0,61 persen menjadi Rp1.630.

Pergerakan saham-saham emiten nikel di atas cenderung mixed dan kurang bergairah merespons sentimen masuknya Tesla Inc ke Tanah Air.

Padahal, sentimen ini bisa jadi faktor pendorong bagi kinerja saham emiten nikel seiring potensi cuan bagi emiten nikel kedepannya setelah produsen EV terbesar di dunia ini masuk ke pasar Tanah Air.

Asal tahu saja, saham emiten nikel sempat melejit berkat tersengat sentimen Tesla Inc. yang akan membuat pabrik di Tanah Air pada awal 2021 lalu. Namun demikian, setelah kabar tidak kunjung menemukan titik terang, sepanjang tahun 2021, saham emiten nikel akhirnya merosot.

Soal Kesepakatan Tesla Dirikan Pabrik di Indonesia

Masuknya Tesla ke ekosistem EV di Tanah Air bisa menjadi katalis positif kedepannya bagi kinerja emiten-emiten nikel.

Adapun, Tesla Inc. telah mendekati kesepakatan awal untuk mendirikan pabrik di Indonesia. Itu karena produsen kendaraan listrik milik Elon Musk tersebut ingin memanfaatkan cadangan bahan baku utama baterai yang ada di Tanah Air.

Berdasarkan pemberitaan Bloomberg, pabrik tersebut akan memproduksi sebanyak 1 juta mobil per tahun. Sejalan dengan ambisi Tesla agar semua pabriknya secara global mencapai kapasitas tersebut.

Sejauh ini, sumber tidak ingin disebutkan namanya karena pembicaraan bersifat rahasia. Musk dan perwakilan Tesla tidak segera menanggapi email yang meminta komentar.

Di sisi lain, Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia mengatakan pembicaraan dengan Tesla dipimpin oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ketika ditanya tentang potensi kesepakatan pada hari Rabu. Perwakilan kementerian tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Indonesia sudah lama dirayu Tesla. Presiden Joko Widodo mengunjungi Musk pada Mei tahun lalu dan mencapai kesepakatan pasokan nikel senilai USD5 miliar dengan produsen mobil tersebut pada Agustus.

Dalam wawancara bulan itu dengan Bloomberg News, Widodo mengatakan dia ingin Tesla membuat mobil listrik di dalam negeri, bukan hanya baterai, dan bersedia meluangkan waktu untuk meyakinkan Musk agar melihat Indonesia lebih dari sekadar pemasok sumber daya utama.

Pabrik di Indonesia setidaknya akan menjadi pabrik Tesla ketiga di luar pasar asalnya di AS, bergabung dengan fasilitas di Shanghai dan dekat Berlin.

Meskipun Indonesia menawarkan pintu gerbang ke 675 juta konsumen di Asia Tenggara, Indonesia merupakan pasar yang sulit bagi pembuat mobil global, dengan mobil dengan harga di bawah USD20.000 merupakan penjualan terbesar.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross