Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, elektrifikasi bukan hanya untuk kendaraan pribadi. (Foto : jabarekspres).

Saat Ini Elektrifikasi Di Sektor Pertambangan Terkendala Masalah Kapasitas Baterai

Publish by Redaksi on 12 March 2023

NEWS. IDenesia.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, elektrifikasi bukan hanya untuk kendaraan pribadi. Pemerintah sudah mengarahkan elektrifikasi ke industri pertambangan, mengingat konsumsi Solar yang cukup besar pada alat tersebut.

Namun demikian, Airlangga mengaku, saat ini, elektrifikasi di sektor pertambangan terkendala masalah kapasitas baterai. Sebab, belum ada yang mampu menciptakan baterai dengan kapasitas besar yang cocok untuk alat pertambangan.

"Beberapa alat berat, kemudian truk itu dipertambangan sudah dicoba (elektrifikasi) tentunya, tapi alami kendala terutama durasi baterai yang lebih kecil dibanding Solar," kata Airlangga saat membuka pameran otomotif GJAW 2023, Jumat 10 Maret 2023 lalu.

Menurutnya, elektrifikasi merupakan upaya pemerintah untuk menekan belanja BBM, sekaligus mengurangi emisi karbon yang dikeluarkan oleh kendaraan. Terlebih, kendaraan industri juga menjadi konsumen terbesar dari bahan bakar fosil.

"Ini jadi tantangan industri otomotif agar industri tambang bisa terelektrifikasi," tegas Airlangga.

Dukungan pemerintah dalam melakukan elektrifikasi di sektor angkutan barang maupun orang, diakui Airlangga, lewat pemberian bantuan untuk pembelian kendaraan roda dua berbasis listrik. Mengingat penggunaan kendaraan roda dua saat ini mendominasi kepemilikan kendaraan di masyarakat. Praktis, konsumsi BBM-nya pun juga meningkat.

Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, konsumsi BBM Pertalite di 2017 mencapai 14,5 juta KL. Naik pada 2018 mencapai 17,7 juta KL, dan di 2019 mencapai 19,4 juta KL. Kemudian di 2020, mencapai 18,1 juta KL, dan naik lagi menjadi 23 juta KL di 2021.

Sementara itu, kuota untuk BBM Solar subsidi di 2023 ditargetkan sebesar 17 juta KL dan kuota Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) atau Pertalite (RON 90) sebesar 32,56 juta KL.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross