Tito Karnavian kagum dengan filosofi Sandeq dan Pasandeq. (kemendagri.go.id)

Sandeq dan Pasandeq di Mata Tito Karnavian

Publish by Redaksi on 4 September 2022

NEWS, IDenesia.id — Filosofi perahu sandeq dan semangat pasandeq sebagai awak perahu mendapat pujian dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian.

Tito menyebut perahu sandeq dan semangat pasandeq memiliki setidaknya tiga filosofi. Pertama, terkait seni membuat perahu, dengan bahan dan proses yang khusus.

Kedua, spirit masyarakat Sulawesi sebagai masyarakat petarung. Ketiga, kemampuan masyarakat Sulawesi menaklukkan dan menjadikan alam sebagai sahabat.

Mantan Kapolri itu mengatakan sangat kagum dengan keterampilan masyarakat Mandar dan sekitarnya yang mampu membuat perahu luar biasa. Ia mengaku mendengar cerita bahwa masyarakat Mandar dan sekitarnya mampu membuat perahu dengan struktur yang tidak terlalu besar tapi dapat menempuh jarak hingga ribuan kilometer.

Bahkan, keterampilan yang diturunkan dari leluhur suku tersebut kata Tito pada Malam Pelepasan Sandeq Menuju Balikpapan di Pantai Manakarra, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Sabtu, 3 September 2022, bisa menghasilkan perahu yang mampu menerjang gelombang dan badai.

“Saya mendengar kayunya harus tertentu, dibuat ritual tertentu sebelum menjadi kapal itu, bukan suatu pekerjaan yang mudah, dan tidak semua bangsa, tidak semua suku, memiliki kemampuan seperti itu, seni (seperti itu),” kata Mendagri disadur IDenesia.id dari kemendagri.go.id, Minggu, 4 September 2022.

Menteri kelahiran 26 Oktober 1964 itu juga memuji semangat hidup masyarakat Sulawesi yang dikenal sebagai petarung. Semangat tidak pantang menyerah ini menurutnya dibuktikan dengan kemampuan berlayar yang luar biasa hingga menembus batas-batas benua, mengarungi samudra besar, dan menghadapi berbagai tantangan, bahkan mempertaruhkan nyawa.

Semangat juang dalam konteks itu pula yang kata dia membuat Indonesia dikenal sebagai bangsa pelaut. “Menjadi bangsa adventure, bangsa perantau. Nah, ini saya melihat seni membuat sandeq yang luar biasa ini. Ini adalah seni yang tinggi, menunjukkan budaya tinggi masyarakat ini,” tuturnya.

Pada kesempata itu, Mendagri tak lupa mengapresiasi seluruh pihak yang berperan atas terselenggaranya Festival Sandeq. Mulai Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, Pemerintah Kabupaten Mamuju, hingga Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulbar.

Menurutnya, Festival Sandeq menjadi event besar dan tradisi tahunan yang menginspirasi tidak hanya bagi masyarakat Sulbar, tetapi juga bagi masyarakat seluruh Indonesia.

“Saya menyampaikan apresiasi kepada semua pihak, Bupati Mamuju, rekan-rekan Forkopimda yang telah memberikan dorongan yang luar biasa. Tanpa kekompakan ini, kebersamaan ini, kegiatan ini tidak akan pernah terlaksana,” kata Tito.

Festival Sandeq merupakan lomba perahu tradisional masyarakat Sulbar yang disebut Sandeq, yaitu sebuah perahu layar bercadik yang menjadi warisan leluhur masyarakat Mandar. Festival Sandeq ini sempat berhenti selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross