Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Muhammad Hasan, mewakili Penjabat Gubernur Prof. Zudan, menyerahkan hewan kurban tersebut.
"Pada hari ini, Bapak Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, telah menyerahkan sapi kurban berumur empat tahun dengan berat 339 kilogram. Sapi ini merupakan sapi Bali yang dirawat di Kabupaten Bantaeng," ujar Muhammad Hasan dilansir IDenesia dari laman resmi Pemprov Sulsel, Senin, 17 Juni 2024.
"Sapi dari Bapak Gubernur ini diserahkan kepada panitia Masjid Al-Markaz untuk disembelih dan dibagikan kepada masyarakat yang berhak," tambahnya.
Sebelumnya, di Masjid Al Markaz, Prof. Mahfud MD hadir sebagai khatib Salat Idul Adha. Di hadapan jemaah, ia menyampaikan pesan untuk membangun keadilan, kemakmuran, dan ketertiban, sebagaimana dicontohkan oleh keluarga Nabi Ibrahim.
Menurut Prof. Mahfud MD, meskipun sebuah aturan hanya merupakan asumsi, namun jika diyakini, harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, termasuk perintah menyembelih.
"Menyembelih itu seperti menaati hukum. Namun, karena Allah Maha Pengasih, tidak mungkin menyuruh menyembelih seorang anak; itu hanya ujian," lanjut Prof. Mahfud MD.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Indonesia juga harus membangun jalan hidup seperti itu. Rakyatnya harus tertib, pemerintahnya juga harus jujur dan adil, sementara ulama dan cendekiawannya harus objektif. Jangan menjadi ulama su' yang hanya bertujuan untuk kesenangan dunia.
"Saya tidak bermaksud menyindir siapa-siapa, tapi mari kita tertib agar negara ini bagus, rakyat dan pemerintahnya juga harus baik," imbuhnya.
Diketahui, Prof. Mahfud MD berkunjung ke Makassar, Sulawesi Selatan, sebagai khatib di Masjid Al-Markaz dengan judul khutbah "Mengambil Hikmah Pengorbanan Keluarga Nabi Ibrahim untuk Membangun Keluarga Indonesia."
