Demonstrasi Tritura 1966./Sejarah Hari Tritura 10 Januari Lengkap dengan Latar Belakang, Isi, Tujuan, Tokoh, Hingga Hasil. Foto : geheugen.delpher.nl).

Sejarah Hari Ini, 10 Januari; Peringatan Tritura, Tri Tuntutan Rakyat Tahun 1966

Publish by Redaksi on 10 January 2023

NEWS, IDenesia.id - Hari Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat diperingati pada 10 Januari setiap tahunnya. Peringatan tersebut merupakan salah satu catatan sejarah yang dimulai lantaran peristiwa yang terjadi pada 10 Januari 1966 lalu.

Tritura merupakan singkatan dari Tri Tuntutan Rakyat atau tiga tuntutan rakyat. Dikutip dari laman resmi Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Sabtu (7/1/2023), Hari Tritura merupakan hari berlangsungnya aksi demonstrasi yang diprakarsai oleh sejumlah mahasiswa dan rakyat Indonesia yang melangsungkan protes terhadap peristiwa G30S/PKI pada 30 September 1965.

Adapun sejumlah pihak yang terlibat dalam peristiwa Hari Tritura ini adalah Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), dan organisasi lainnya, seperti KABI, KASI, KAWI, KAGI yang kemudian membentuk kelompok Front Pancasila. Pembacaan Tritura dilakukan di halaman Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI).

Adapun isi Tritura adalah sebagai berikut:

  1. Bubarkan Partai Komunis Indonesia, karena pemerintah dianggap lambat dalam mengambil sikap terhadap PKI yang dianggap terlibat dalam peristiwa G30S dan banyak tokoh komunis yang berada di dalam kabinet pemerintahan.
  2. Rombak Kabinet Dwikora, karena pemerintah dinilai tidak bisa mengendalikan kestabilan politik, ekonomi dan sosial. Menurut masyarakat, Presiden Soekarno lebih mementingkan perebutan Irian Barat dan urusan konfrontasi Indonesia-Malaysia.
  3. Turunkan Harga, kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah kurang tepat yang membuat kestabilan ekonomi yang semakin memburuk.

Dikutip dari laman SMA Negeri 13 Semarang, gejolak politik yang terjadi pada tahun 1960-an terjadi karena Presiden Soekarno berseberangan paham dengan negara-negara barat. Soekarno menganut anti neokolonialisme dan neoimperialisme yang kemudian menyebabkan Indonesia tidak mendapatkan dukungan politik dan ekonomi dari luar negeri.

Hal tersebut kemudian mengakibatkan terjadinya krisis ekonomi, sehingga menyebabkan harga barang kebutuhan pokok di Indonesia melambung tinggi. Puncak krisis ekonomi ini terjadi pada periode akibat peristiwa G30S/PKI.

Usai peristiwa G30S/PKI tersebut, kondisi Indonesia mengalami pergolakan politik hingga inflasi ekonomi yang berujung pada demonstrasi oleh para mahasiswa. Mahasiswa menuntut adanya reformasi pada pemerintahan dengan tuntutan bernama Tri Tuntutan Rakyat atau Tritura, yang kemudian mencatat sejarah baru bagi Indonesia.

Pergolakan politik tersebut kemudian memunculkan sentimen anti PKI dan anti Soekarno. Kemudian, pada tahun 1966, rakyat dan mahasiswa melakukan demonstrasi besar-besaran untuk memprotes Soekarno atas peristiwa G30S/PKI dan inflasi yang terjadi.

Presiden Soekarno kemudian menanggapi aksi Tritura tersebut, ia melakukan perombakan kabinet pada 21 Februari 1966, tetapi masih melibatkan para simpatisan PKI. Kebijakan Soekarno tersebut kembali membuat para mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa

pada 24 Februari 1966 hingga mengakibatkan seorang mahasiswa bernama Arif Rahman Hakim tertembak dan gugur.

Setelah itu, Soekarno mengeluarkan Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) yang memberikan tugas dan wewenang kepada Jenderal Soeharto untuk memulihkan keamanan dan ketertiban. Supersemar ini juga menjadi awal muncul dan berkembangnya kekuasaan orde baru.

Untuk itu, usaha para mahasiswa dalam aksi Tritura ini menjadi saksi sejarah bangsa dan lahirnya Orde Baru. Hal itu kemudian membuat ditetapkannya tanggal 10 Januari sebagai peringatan Hari Tritura.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross