Ilustrasi Gatot Subroto. (Foto : wikipedia.org).

Sejarah Hari Ini, 11 Juni; Wafatnya Pahlawan Nasional Indonesia Gatot Subroto

Publish by Redaksi on 11 June 2023

NEWS, IDenesia.id - Pada 11 Juni1962, salah satu pahlawan nasional Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Gatot Soebroto meninggal dunia dalam usia 54 tahun.

DIkutip IDenesia.id dari barbagai sumber, Minggu 11 Juni 2023. Gatot Subroto adalah salah seorang tokoh perjuangan militer Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Pahlawan nasional Indonesia satu ini dikenal sebagai tentara yang sangat peduli dengan rakyat kecil meski bekerja sebagai tentara kependudukan Belanda dan Jepang. Hal inilah yang membuat sosoknya selalu dikenang dan dijadikan inspirasi bagi generasi selanjutnya.

Selama menjabat sebagai komandan kompi dan batalyon, pria kelahiran Banyumas, 10 Oktober 1909 ini, dinilai sering memihak kepada rakyat pribumi. Tentu saja perilakunya tersebut bukan tanpa risiko, beliau kerap ditegur oleh atasannya. Meski sering mendapat peringatan oleh atasan, tidak membuat Gatot Subroto kapok dan patuh terhadap pemerintah.

Sejak kecil, Gatot Subroto sudah dikenal sebagai anak yang sangat berani. Sikapnya yang berani tersebut sudah ia perlihatkan sejak masuk sekolah di Europese Lagere School (ELS), sekolah dasar khusus untuk anak-anak Belanda dan beberapa anak Indonesia pilihan. Suatu kali, ia pernah berkelahi dengan anak residen Belanda, akibatnya Gatot harus dikeluarkan dari sekolah itu.

Setelah itu, Gatot masuk Hollandsch Inlandsche School (HIS) di Cilacap. Setamat pendidikan dasar di HIS, ia tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, tetapi memilih menjadi pegawai. Namun tak lama kemudian, pada tahun 1923 memasuki sekolah militer het Koninklijke Nederlands (ch)-Indische Lager (KNIL) di Magelang.

Setelah bergabung dengan KNIL, Gatot Subroto semakin paham dan mengerti bagaimana seorang tentara harus bertindak. Kariernya mulai merangkak naik saat ia mengikuti pendidikan Pembela Tanah Air (PETA), organisasi militer miliki Jepang yang merekrut pribumi untuk berperang. Tak lama kemudian, Gatot diangkat menjadi komandan kompi di Banyumas sebelum akhirnya ditunjuk sebagai komandan batalyon.

Gatot Subroto dikenal sebagai tentara yang sangat peduli dengan rakyat kecil. Meski bekerja sebagai tentara kependudukan Belanda dan Jepang, ia selalu solider dan memperhatikan nasib para kaum tertindas. Hal itulah yang sering kali membuat ia ditegur oleh atasannya.

Meski sering mendapatkan teguran dari atasan, Gatot Subroto seolah tidak memedulikan hal itu. Justru dengan hal itu, ia mampu menakuti dan mengancam pihak Jepang. Bahkan, ia tak segan-segan untuk menantang Jepang jika berbuat semena-mena terhadap pribumi dan anak buahnya.

Selama memimpin, Gatot Subroto dikenal sebagai pemimpin yang disiplin,berani, dan membela kaum yang tertindas. Kemudian pada tahun 1953, ketika terjadi kerusuhan di istana negara akibat tuntutan rakyat atas pembubaran parlemen ditolak, Gatot Subroto yang dituduh sebagai dalang kerusuhan tersebut langsung mengundurkan diri dari jabatannya sekaligus dari dinas militer.

Setelah itu pada tahun 1956, ia kembali dipanggil pemerintah untuk duduk dan menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad). Melalui tangannya, ia berhasil melumpuhkan pemberontakan PRRI/ Permesta yang ada di Sumatera dan Sulawesi Utara.

#Topik Terkait

cropped-FAVICON-1.png
IDenesia Daily
hello world!
cross